Trump Sebut Pertemuan Puncak dengan Korea Utara Bisa Batal

Editor

Budi Riza

Rabu, 23 Mei 2018 18:01 WIB

Foto kombinasi, CIA Director Mike Pompeo (kiri), Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan). REUTERS/Yuri Gripas (kiri) & KCNA handout via Reuters & Kevin Lamarque (kanan).

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan ada kemungkinan pertemuan puncak antara dia dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tertunda dan tidak bisa terlaksana pada 12 Juni 2018.

“Tidak apa-apa. Itu tidak berarti pertemuan itu tidak akan terjadi pada periode berikutnya. Pertemuan itu mungkin tidak terlaksana pada 12 Juni. Tapi ada kemungkinan bagus kita akan mengadakan pertemuan,” kata Trump kepada media seperti dilansir Reuters, Selasa, 22 Mei 2018, usai pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, yang datang ke Gedung Putih untuk mencoba menyelamatkan pertemuan puncak bersejarah itu.

Baca: Trump: Cina Perketat Penjagaan Perbatasan Korea Utara, karena?

Advertising
Advertising

Jika pertemuan yang akan digelar di Singapura batal, maka ini akan menjadi pukulan politik besar bagi Trump dan para pendukungnya. Mereka menyebut pertemuan Trump dan Kim ini sebagai capaian diplomatik terbesar dalam masa kepresidenan Trump.

“Jika pertemuan ini batal maka ini akan menjadi kekecewaan terbesar bagi Presiden sendiri,” begitu dilansir Reuters.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengangkat tangan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat penandatangan kesepakatan di Rumah Perdamaian di desa Panmunjom di zona gencatan senjata, 27 April 2018. . (Korea Summit Press Pool via AP)

Menurut Trump, Korea Utara berpeluang menjadi negara besar. “Saya pikir mereka harus mengambil kesempatan itu,” kata Trump.

Baca: Kim Jong Un Takut Dikudeta saat Temui Donald Trump di Singapura

Rencana pertemuan puncak Korea Utara dan Amerika Serikat terancam batal setelah negara komunis itu mengeluhkan latihan perang besar-besaran yang digelar AS dan Korea Selatan. Latihan bernama "Max Thunder" ini melibatkan sekitar 100 pesawat tempur termasuk pesawat siluman F-22.

Awalnya, latihan ini disebut-sebut bakal melibatkan pesawat pengebom nuklir B-52, yang akan terbang melintasi Semenanjung Korea. Namun, Trump membatalkan pelibatan pesawat tambun ini karena adanya protes Korea Utara tadi.

Rezim Korea Utara, sepeti dilansir kantor berita KCNA, juga memprotes keras ucapan penasehat keamanan nasional Trump, yaitu John Bolton. Bolton mengatakan pemerintah AS mempertimbangkan untuk menggunakan opsi Libya.

Opsi ini diterapkan pada awal 2000 untuk mengerem laju proyek senjata nuklir Libya, yang saat itu dipimpin diktator Moammar Ghaddafi. Namun, setelah menerima opsi penghentian program senjata nuklir, Ghaddafi diserang sekelompok separatis dukungan militer AS.

Ini berujung dengan tertangkapnya Ghaddafi dalam Pertempuran Sirte. Ghaddafi, yang bersembunyi di salah satu selokan besar di Kota Sirte, ditangkap dan langsung dieksekusi gerilyawan di jalanan kota.

Beberapa jam setelah Trump berbicara, seperti dilansir CNN, Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, mengatakan dia masih optimis pertemuan pada 12 Juni 2018 nanti bisa terjadi.

“Kami bekerja untuk memastikan ada pemahaman bersama mengenai isi dari pembahasan di pertemuan puncak (Trump dan Kim Jong Un) nanti. Saya optimis,” kata dia sambil menambahkan ada kemungkinan pertemuan itu memang batal terjadi.

Berita terkait

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

6 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

11 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

15 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

29 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

37 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

40 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya