Eksklusif -- Najib Razak Diperiksa Soal 1MDB, PKR Bilang ...

Editor

Budi Riza

Rabu, 23 Mei 2018 12:35 WIB

Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) untuk memenuhi panggilan dalam pemeriksaan kasus skandal 1MDB, Selasa pagi, 22 Mei 2018. NSTP/MOHD FADLI HAMZAH

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Direktur Komunikasi Partai Keadilan Rakyat, Fahmi Fadzil, mengatakan pemeriksaan bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, oleh KPK Malaysia menunjukkan adanya isu yang belum selesai. Ini karena pemeriksaan ini merupakan lanjutan dari investigasi kasus dugaan korupsi skandal 1MDB sejak awal 2015.

“Hukum harus ditegakkan. Penyitaan aset memang tidak langsung berarti seseorang itu bersalah tapi itu menciptakan persepsi di publik ada yang masalah serius ketika ada ratusan barang mewah dan miliaran rupiah uang tunai ikut disita,” kata Fahmi kepada Tempo lewat aplikasi WhatsApp, Rabu, 23 Mei 2018. “Satu-satunya cara untuk membersihkan nama Najib Razak adalah lewat proses pengadilan.”

Baca: KPK Malaysia Panggil Najib Razak Soal Skandal 1MDB Hari Ini

Advertising
Advertising

Fahmi, yang juga anggota parlemen dari daerah Lembah Pantai, mengatakan ini menanggapi pemeriksaan KPK Malaysia atau Malaysia Anti-Corruption Commission terhadap bekas Perdana Menteri Najib Razak pada Selasa, 22 Mei 2018.

Seperti dilansir Reuters, MACC belum menahan Najib pasca pemeriksaan. Namun, lembaga anti-rasuah ini akan kembali memeriksa Najib pada Kamis, 24 Mei 2018.

Polisi mengangkut sejumlah koper berisi barang-barang yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selain itu, polisi juga menyita 72 koper berisi uang tunai dan perhiasan dari 3-4 unit apartemen milik Najib di Pavilion Residences Apartment. AP Photo

Pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari temuan awal MACC pada 2015 yaitu adanya aliran dana sebesar RM42 juta atau sekitar Rp150 miliar dari rekening milik SRC International, yang merupakan anak perusahaan 1 Malaysia Development Berhad, ke rekening pribadi Najib Razak, yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri.

Baca: Najib Razak Ditanya KPK Soal Aliran Uang Skandal 1MDB dan SRC

MACC juga menyelidiki dugaan adanya aliran dana RM2,6 miliar atau sekitar Rp9,3 triliun dari rekening 1MDB, yang merupakan perusahaan investasi pelat merah, ke rekening Najib.

Direktur Komunikasi Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Fahmi Fadzil, yang juga anggota parlemen dari daerah Lembah Pantai. The Malaysian Insight

Najib baru saja dikalahkan Mahathir Mohamad dalam pemilu Malaysia, yang digelar pada 9 Mei 2018. Ada dugaan sementara total uang 1MDB yang disalah-gunakan lebih dari US$4,5 miliar atau sekitar Rp63,5 triliun.

“Saya percaya MACC akan bertindak jika ada tindak kriminal dilakukan oleh orang-orang yang terlibat,” kata Fahmi terkait pemeriksaan Najib Razak. Soal pembentukan gugus tugas untuk mengungkap skandal 1MDB, Fahmi mengatakan itu dibentuk untuk mencari tahu siapa saja yang terlibat dan seberapa dalam keterlibatannya.

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

18 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

6 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya