Eksklusif -- KPK Malaysia Periksa Najib Razak, Awang Bilang Ini

Editor

Budi Riza

Rabu, 23 Mei 2018 11:21 WIB

Mantan PM Malaysia, Najib Razak, saat tiba di Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pengamat politik Malaysia dari University of Malaya, Awang Azman, mengatakan pemeriksaan bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, oleh KPK Malaysia terkait dengan anak perusahaan 1 Malaysia Development Berhad, yaitu SRC International.

“Pemeriksaan kali ini untuk pemeriksaan lanjutan terkait SRC International, yang sebelumnya mulai dilakukan pada 2015,” kata Awang kepada Tempo lewat aplikasi WhatsApp, Rabu, 22 Mei 2018.

Baca: KPK Malaysia Panggil Najib Razak Soal Skandal 1MDB Hari Ini

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan, KPK Malaysia memanggil Najib Razak pada Selasa, 21 Mei 2018, untuk menjalani pemeriksaan pertama kali terkait adanya aliran dana dari SRC International ke rekening pribadinya.

Selama ini, Najib telah membantah terlibat dalam dugaan kasus korupsi 1MDB. Dalam pernyataan pertamanya kepada publik seusai pemilu 9 Mei 2018 di negara bagian Pahang, yang menjadi basisnya, pada akhir pekan lalu, Najib mengatakan,”Saya tidak mencuri dari rakyat.”

Baca: Najib Razak Ditanya KPK Soal Aliran Uang Skandal 1MDB dan SRC

Najib menyatakan semua tuduhan kepada dirinya merupakan upaya untuk mencemarkan nama baiknya dan untuk mengalahkan Partai United Malays National Organisation pada pemilu Malaysia 2018. UMNO, yang pernah memimpin Malaysia selama 61 tahun dengan koalisi Barisan Nasional, kalah dari koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin Mahathir Mohammad pada pemilu 9 Mei 2018.

Polisi mengangkut sejumlah koper berisi barang-barang yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selain itu, polisi juga menyita 72 koper berisi uang tunai dan perhiasan dari 3-4 unit apartemen milik Najib di Pavilion Residences Apartment. AP Photo

Awang, yang bergelar associate professor ini, melanjutkan KPK Malaysia atau Malaysia Anti-Corruption Commission menemukan adanya aliran dana pada awal 2015 berupa transfer sebesar RM42 juta atau sekitar Rp150 miliar dari rekening SRC ke rekening pribadi Najib. Pada 2012, SRC International ini berada di bawah kementerian Keuangan.

“Namun, usulan MACC untuk menginvestigasi lebih lanjut kasus itu ditolak oleh Jaksa Agung saat itu pada awal 2016,” kata dia.

Jaksa Agung saat itu, Apandi Ali, menyatakan tidak ada tindak kriminal yang dilakukan oleh bekas PM Najib terkait transfer SRC ini dan soal adanya dugaan aliran dana RM2,6 miliar atau Rp9,3 triliun ke rekening pribadi Najib.

Awang menilai investigasi yang dilakukan sejak awal 2015 itu ditolak Apandi Ali dengan motif tertentu. “Terkesan ada motif politik apalagi Jaksa Agung sebelumnya, Ghani Patail, diberhentikan tiba-tiba dengan alasan kesehatan,” kata dia.

Ghani Patail menjadi Jaksa Agung selama periode 2002 – 20015. “Najib juga mengganti ketua KPK Malaysia dan ini menimbulkan keheranan dan kecurigaan publik,” kata Awang.

Kecurigaan publik semakin membesar, Awang melanjutkan, setelah tiga orang menteri yang menanyakan soal isu 1MDB kepada Najib diberhentikan. Mereka adalah Muhyiddin Yasin, Shafie Apdal dan Mukhriz Mahathir.

Seperti diketahui, Muhyiddin adalah bekas Deputi Perdana Menteri Malaysia. Sedangkan saat itu Mukhriz Mahathir, yang merupakan anak dari PM Malaysia Mahathir Mohamad, menjabat sebagi menteri Besar Kedah. Dan, Shafie saat itu menjabat sebagai menteri Urusan Pengembangan Daerah dan Desa.

Pengamat politik Malaysia, Associate Proffessor Dr Awang Azman, dari University of Malaya, Malaysia. Free Malaysia Today

Muhyiddin dan Mukhriz kemudian bersatu dengan Mahathir Mohamad, yang keluar dari Partai UMNO pimpinan Najib Razak, dengan mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Sedangkan Shafie kemudian memimpin Partai Warisan Sabah.

“Banyak pendapat publik yang meyakini pemeriksaan lanjutan Najib pada Kamis pekan ini akan berujung dengan penahanan sebelum kasusnya disidang di pengadilan,” kata Awang.

Menurut Awang, isu skandal 1MDB ini merupakan skandal keuangan terbesar yang melibatkan pemimpin Malaysia dengan seorang pengusaha bernama Jho Low, yang masih di luar negeri.

Dalam pernyataan sebelumnya, Jho Low menolak dikaitkan dalam skandal 1MDB ini dan menghilang dari kemunculan di publik sejak 2015. Menurut media Straits Times dengan mengutip Wall Street Journal, Jho Low masih kerap berkomunikasi dengan Najib Razak dan dia terlihat berpesta di Makau, yang dikenal sebagai area tempat berjudi, dengan teman-teman selebritasnya pada Februari lalu.

Berita terkait

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB

Baca Selengkapnya

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

7 September 2023

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di AS karena membantu menjarah 1MDB

Baca Selengkapnya

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

18 April 2023

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

Global Royalty menuntut pengembalian 43 perhiasan yang dipinjamkan pada Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor.

Baca Selengkapnya

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

31 Maret 2023

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

Eks PM Malaysia Najib Razak menghadapi tiga persidangan lain terkait gratifikasi di 1MDB dan lembaga-lembaga pemerintah lain.

Baca Selengkapnya

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

3 Maret 2023

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

Mantan Perdana Menteri Najib Razak dibebaskan dari dakwaan terkait audit pemerintah dalam skandal 1MDB

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

11 Desember 2022

Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

Pemerintahan Anwar Ibrahim akan menyelidiki kasus pengadaan kapal perang yang hingga kini molor.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

14 November 2022

Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

Pengacara Najib Razak mengatakan pengadilan tak menemukan cukup bukti yang menghubungkan aset Najib dengan kegiatan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya