Demo Tolak Kedubes AS, 58 Warga Palestina Tewas Ditembak Israel

Editor

Budi Riza

Selasa, 15 Mei 2018 11:31 WIB

Seorang demonstran Palestina mengibarkan bendera saat bentrokan dengan tentara Israel ketika menolak kedubes AS pindah ke Yerusalem dan jelang peringatan Nakba ke-70 di Gaza, 14 Mei 2018. Lebih dari 2.700 pengunjuk rasa di Gaza juga mengalami luka-luka akibat bentrokan. AP

TEMPO.CO, Gaza – Pasukan Israel menembak mati 58 warga Gaza, Palestina, yang memprotes di garis perbatasan kedua wilayah terkait pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem, Israel, oleh Presiden Donald Trump.

Ini merupakan peristiwa paling berdarah yang terjadi dalam sehari sejak 2014. “Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 58 pengunjuk rasa terbunuh dan 2700 warga terluka terkena tembakan peluru tajam, gas air mata dan berbagai senjata lainnya,” begitu dilansir Reuters, 14 Mei 2018.

Baca: Genosida di Gaza, Turki Tarik Dubes dari Israel -- Amerika

Advertising
Advertising

Sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris meminta agar pengendalian diri dilakukan. Turki mengecam peristiwa ini sebagai sebuah pembantaian.

Para demonstran Palestina berlarian saat tentara Israel menembakan gas air mata ketika menolak kedubes AS pindah ke Yerusalem dan jelang peringatan Nakba ke-70 di Gaza, 14 Mei 2018. Tentara Israel menewaskan 59 demonstran Palestina. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Senator senior AS, Tim Kaine, yang menjadi anggota subkomite hubungan luar negeri, mengatakan kepada Reuters,”Situasinya tragis. Ini tidak menunjukkan AS berupaya menyelesaikan masalah tapi dilihat sebagai tindakan AS menjauh dari masalah dan itu menyedihkan.”

Baca: Jurnalis Palestina Cedera, Ditembak Sniper Israel

Gedung Putih menolak mendesak Israel untuk mengendalikan diri dan menyalahkan sepenuhnya kepada kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. AS mendukung sikap PM Benjamin Netanyahu yang mengatakan militer Israel membela diri di perbatasan negaranya. “Terima kasih karena telah menepati janji Anda,” kata Netanyahu kepada Trump.

Suasana saat geng motor Samson Riders konvoi melintasi Kedutaan Besar AS yang baru di Yerusalem, 13 Mei 2018. REUTERS

Dengan membela pemerintah Israel, pemerintahan Trump menjauhkan diri dari sekutu Eropa untuk kedua kalinya dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, Trump memutuskan keluar dari perjanjian internasional nuklir dengan Iran, yang awalnya didukung lima negara besar termasuk AS.

Sejumlah pejabat tinggi Israel dan tamu undangan menghadiri proses pembukaan Kedubes AS di Yerusalem setelah direlokasi dari Tel Aviv. Ini merupakan lanjutan dari pernyataan Trump yang menyatakan Kota Suci Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Secara terpisah seperti dilansir Times of Israel, pemerintah Turki menarik duta besar dari Amerika dan Israel pasca relokasi kedubes AS ini. Turki menyebut penembakan tentara Israel terhadap warga Palestina sebagai genosida.

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

20 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

2 jam lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

6 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

18 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

19 jam lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

21 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

21 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya