Israel Sebar Pamflet ke Gaza Menjelang Puncak Nakba
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 14 Mei 2018 16:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel menjatuhkan selebaran dan menembakkan gas air mata ke Gaza pada Senin pagi, dan memperingatkan warga Palestina untuk menjauh dari perbatasan Israel ketika pengunjuk rasa berkumpul.
Protes mulai meningkat pada hari Senin, 14 Mei 2018, seperti dikutip Reuters, menandai peringatan 70 tahun berdirinya Israel dan peresmian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Baca: Perempuan Palestina Dalam Demonstrasi di Gaza
Protes yang dinamakan "Great March of Return", dijadwalkan mencapai puncaknya pada Selasa, ketika Palestina berduka cita dalam peristiwa yang dijuluki “Nakba” atau “Malapetaka” saat ratusan ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka pada 1948.
Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Gaza, menjanjikan massa yang lebih besar di Gaza dan tempat lain selama dua hari ke depan.
Israel menuduh Hamas menggunakan protes sebagai kedok untuk meluncurkan serangan terhadap pagar perbatasan Gaza-Israel. Namun Hamas menyangkal tuduhan ini.
Baca: Jurnalis Palestina Cedera, Ditembak Sniper Israel
Selebaran itu memperingatkan warga Gaza agar tidak mendekati pagar atau mencoba untuk menyabotase. Mereka menyebut para pengunjuk rasa sebagai perusuh dan memperingatkan warga untuk tidak melayani sebagai alat untuk Hamas.
Tentara Israel telah menewaskan 45 warga Palestina sejak protes dimulai pada 30 Maret, sementara tidak ada korban Israel yang dilaporkan. Jumlah korban tewas telah mengundang kecaman internasional.
Militer Israel mengatakan pasukannya membela perbatasan dan menembak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca: Negara Eropa Barat Absen dalam Peresmian Kedubes AS di Yerusalem
Menurut saksi, Israel juga menembakkan gas air mata pada orang-orang di dalam tenda-tenda yang bermunculan di sepanjang perbatasan Gaza-Israel.
Naftali Bennett, menteri pendidikan Israel, mengatakan bahwa siapa saja yang mendekati pagar perbatasan sebagai teroris.