Ilmuwan Usia 104 Tahun yang Rindu Kematian Akhirnya Berpulang

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Mei 2018 15:04 WIB

Akademisi Australia Menyesal Umur Pajang dan Ingin Dibunuh di Swiss

TEMPO.CO, Jakarta - David Goodall, laki-laki berusia 104 tahun, terkonfirmasi meninggal pada Kamis, 10 Mei 2018 pukul 12.30 siang waktu Swiss. Goodall membuat geger publik dunia karena merindukan kematian yang tak kunjung datang hingga dia pun mengajukan permohonan ke pengadilan hak untuk mengakhiri hidupnya.

Goodall adalah ilmuan bidang biologi, warga negara Australia. Situs english.alarabiya.net pada Sabtu, 11 Mei 2018 mewartakan sebuah kelompok advokasi yang membantu Goodall menangani kasusnya, Exit International, mengatakan Goodall telah menjalankan keinginannya. Dia menghembuskan nafas terakhir di kota Liestal, sebuah wilayah dipinggir kota Basel, Swiss, dengan memasukkan cairan mematikan lewat infus. Goodall bertolak ke Swiss agar bisa mendapatkan bantuan dari negara itu untuk memenuhi keinginannya.

"Kualitas hidup saya semakin berkurang dalam beberapa tahun dan saya sangat bahagia mengakhirinya," kata Goodall, Kamis, 10 Mei 2018, di sebuah ruang kamar tempat dia akhirnya meninggal dunia.

Baca: Ilmuwan Ini Ingin Akhiri Hidupnya dengan Cara Suntik Mati

David Goodall. dailymail.co.uk

Advertising
Advertising

Baca: Menyesal Berumur Panjang, Akademisi Australia Ikut Euthanasia

Goodall ilmuan yang lahir di Inggris itu, dalam beberapa pekan terakhir telah menghebohkan dunia dengan gagasan untuk mengakhiri hidupnya. Pemikiran ini telah menghantui pikirannya selama 20 tahun. Dia mengatakan mobilitasnya sudah berkurang seiring usainya yang semakin senja. Akan tetapi, keinginannya itu ditentang para dokter dan hukum Australia tak membolehkannya. Walhasil, dia pergi ke Swiss, dimana dinegara itu 'membantu' seseorang mengakhiri hidupnya adalah hal yang legal asalkan hal itu dilakukan berdasarkan keinginan sendiri atau tanpa paksaan. Namun pada praktiknya hal itu harus dikarenakan seseorang tersebut sudah dalam stadium akhir mengalami suatu penyakit.

"Pada usia saya dan bahkan kurang dari usia saya, seseorang ingin diberikan kebebasan untuk memilih meninggal dunia dan kapan waktu yang pas baginya untuk meninggal dunia," kata Goodall.

Ratusan orang setiap tahun bepergian ke Swiss untuk mengakhiri hidup mereka. Philip Nitschke, Direktur Exit International, mengatakan sebelum benar-benar mengakhiri hidupnya, Goodall harus menjawab beberapa pertanyaan, jadi dia tahu siapa dirinya dan apa yang hendak dia lakukan.
Goodall meregang nyawa dengan diiringan lantunan musik Ninth Symphony karya Beethoven. Kata terakhir yang diucapkannya adalah 'ini (kematian) mengambil waktu yang sangat lama'. Dalam wasiatnya, Goodall mendonasikan jasadnya digunakan untuk kepentingan medis dan abu jasadnya di sebar di area sekitar tempatnya meninggal dunia. Dia pun meminta agar tidak ada upacara kematian atau seremoni untuk mengenangnya. Hingga kematiannya, Goodall tidak menganut kepercayaan apapun.

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

8 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

11 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

11 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

26 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

29 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

29 hari lalu

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya