PBB Desak Rezim Korea Utara Bebaskan 6 Tahanan Korea Selatan

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 11 Mei 2018 13:22 WIB

Kenneth Bae, warga A.S yang baru dilepaskan dari hukuman penjara di Korea Utara dalam konferensi pers di Pangkalan udara McChord Field, Washington, 8 November 2014. REUTERS/Anthony Bolante

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidik Hak Asasi Manusia PBB meminta Korea Utara untuk membebaskan 6 warga Korea Selatan karena prihatin atas kondisi penahanannya.

Pemantau khusus, Tomas Ojea Quintana, mengeluarkan pernyataan beberapa jam setelah tiga tahanan Amerika Serikat keturuan Koera, yang dibebaskan Pyongyang, tiba kembali di Washington.

Baca: Korea Utara Bawa Tiga Tahanan Warga Amerika ke Pyongyang

Quintana mendesak Korea Utara untuk membebaskan enam tawanan Korea Selatan, termasuk tiga pendeta.

Advertising
Advertising

"Saya tetap prihatin dengan laporan tahanan asing belum menerima proses hukum yang semestinya dan dapat ditahan dalam kondisi tidak manusiawi tanpa akses konsuler," katanya, seperti dilansir Reuters pada Jumat, 11 Mei 2018.

Seorang pria melihat sebuah layar yang menampilkan sosok Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Seoul, Korea Selatan, 10 Agustus 2017. Rencana pertemuan Trump dengan Kim terjadi seusai delegasi Korea Selatan melakukan pertemuan dengan Korea Utara. (AP Photo/Ahn Young-joon, File)

"Selain itu, seiring dengan berlangsungnya pembicaraan perdamaian, penilaian menyeluruh dari keseluruhan sistem penjara di Korea Utara akan menjadi tidak terhindarkan."

Baca: Korea Utara Bebaskan Tiga Tahanan Amerika Serikat

Karena hubungan internasional dengan Korea Utara telah mencair, Quintana menyerukan perlunya perundingan tentang program nuklir disertai dengan pembicaraan soal adanya dugaan penyiksaan dan kamp tahanan politik.

Rezim Korea Utara, yang tidak mengakui mandat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, menyangkal tuduhan soal adanya dugaan meluasnya praktek pelanggaran HAM terhadap rakyatnya.

Sebuah laporan 2014 oleh komisi penyelidikan PBB mencatat pelanggaran besar-besaran termasuk kamp penjara besar, kelaparan dan eksekusi.

Ratusan ribu orang diperkirakan ditahan di Korea Utara dengan beberapa di antaranya merupakan tahanan asing. Para tahanan termasuk dari Kanada, Australia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Berita terkait

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 jam lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

9 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

17 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

17 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

17 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

18 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

19 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya