Korea Utara Bebaskan 3 Warga AS, Ini Rekam Jejak Mereka

Jumat, 11 Mei 2018 16:31 WIB

3 Tahanan AS di Korea Utara

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga orang yang ditahan Korea Utara tiba di Amerika Serikat mengucapkan terima kasih kepada Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo karena telah membantu pembebasan mereka.

Ketiga tahanan itu mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Andrew dekat Washington. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Trump di pangkalan Angkatan Udara Andrew dekat Washington.

Baca: Korea Utara Bebaskan Tiga Tahanan Amerika Serikat

Para tahanan itu dibebaskan setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo melakukan perjalanan ke ibu kota Korea Utara untuk melakukan perundingan tentang rencana pertemuan puncak antara Trump dan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara 12 Juni mendatang di Singapura.

Inilah tiga warga AS yang dibebaskan tersebut, seperti dilansir CNN pada 10 Mei 2018.

1. Kim Dong-chul

Kim Dong-chul ditangkap pada Oktober 2015. Ia paling lama ditahan dari dua tahanan lainnya. Dia dihukum karena melakukan tindakan spionase. Kim sempat meminta maaf dalam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan Korea Utara. Kim dituding mencoba mencuri rahasia militer Korea Utara untuk Korea Selatan. Dia dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa.

Advertising
Advertising

Kim lahir di Korea Selatan tetapi tinggal di Fairfax, Virginia. Pada saat penangkapannya, dia tinggal di Rason, Korea Utara, menjalankan perdagangan dan perusahaan jasa hotel.

Baca: Trump Siap Sambut Kedatangan Eks Tahanan Korea Utara

2. Kim Hak-song

Kim Hak-song ditangkap pada Mei 2017 dan dituduh melakukan "tindakan bermusuhan" terhadap Korea Utara.

Sebelum penahanannya, dia bekerja dalam pengembangan pertanian di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang.

Kim beretnis Korea tetapi lahir di Cina dekat perbatasan Korea Utara. Dia datang ke Amerika Serikat pada 1990-an, belajar di California, dan akhirnya menjadi warga negara Amerika Serikat.

3. Kim Sang-duk, juga dikenal sebagai Tony Kim

Kim Sang-duk, juga dikenal sebagai Tony Kim, lahir di Korea Selatan tetapi menjadi warga negara Amerika Serikat lewat jalur naturalisasi. Tony Kim, 59 tahun, ditahan di Korea Utara pada April 2017 ketika mencoba meninggalkan negara itu lewat bandara di Pyongyang.

Baca: Trump Siap Sambut Kedatangan Eks Tahanan Korea Utara

Dia dituduh menghasut agar terjadi kerusuhan dengan tujuan untuk menumbangkan pemerintah Korea Utara. Sebelum ditangkap, Kim menghabiskan satu bulan bekerja di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang. Dia mengajar akuntansi di Universitas Sains dan Teknologi Yanbian di Cina sebelum menuju Pyongyang.

CNN|REUTERS

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya