Studi di Amerika Latin: Lebih Dari 2,5 Juta Jiwa Tewas Sejak 2000

Jumat, 27 April 2018 16:10 WIB

Para mahasiswa berkumpul memprotes pembunuhan 43 mahasiswa di Meksiko City, 9 November 2014. Unjukrasa terjadi setelah ditemukan makam ke-43 mahasiswa yang diculik polisi. REUTERS/Edgard Garrido

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil studi di Amerika Latin menunjukkan, benua ini dianggap kawasan paling mematikan di dunia akibat kekerasan dengan senjata api.

"Lebih dari 2,5 juta jiwa tewas sejak 2000 akibat ancaman keamanan publik, kekerasan mematikan dan masalah tekanan ekonomi," demikian kesimpulan hasil studi yang dilakukan oleh Institue, sebuah lembaga pemikir di Brasil yang fokus pada masalah keamaman dan isu pembangunan regional.

Baca: Meksiko, Ladang Kuburan Massal Korban Geng Narkoba

Sejumlah anggota polisi berjaga di sekitar kawasan El Bronx di Bogota, Kolombia, 30 Mei 2016. Sebelumnya, polisi setempat melakukan penggerebekan besar-besaran di kampung narkoba dan praktik prostitusi ini pada Sabtu (28/05) lalu. AP Photo

"Dimensi kekerasan publik sangat kuat di Amerika Latin," kata Institute seperti dikutip Al Jazeera, Jumat, 27 April 2018.

Advertising
Advertising

Laporan studi yang diterbitkan pada Kamis, 26 April 2018 itu juga menyimpulkan bahwa Amerika Latin memiliki angka rata-rata pembunuhan tertinggi di dunia. Menurut studi tersebut, Amerika Latin memiliki angka 33 persen tingkat kekerasan pembunuhan di dunia, meskipun penduduknya hanya delapan persen dari jumlah penduduk dunia.Pasukan militer Brasil memeriksa sejumlah pria saat melakukan operasi besar Anti-Narkotika di kawasan kumuh Vila Kennedy di Rio de Janeiro, Brasil, 23 Februari 2018. Tujuan operasi besar ini guna mengurangi gelombang kejahatan di Rio de Janeiro, yang tercatat ada sekitar 5.000 baku tembak dan hampir 7.000 terjadinya aksi pembunuhan pada tahun lalu. (AP Photo/Leo Correa)

"Prevelansi tertinggi adalah masalah kekerasan kriminal dan tekanan terhadap pertumbuhan ekononomi masyarakt kelas bawah," bunyi laporan hasil studi. Penelitian ini juga melaporkan, orang-orang muda di Amerika Latin yang paling terkena dampak atas kekerasan di sana.

Baca: Kasus Pembunuhan di Amerika Paling Banyak Sedunia

"Hampir separuh dari mereka yang menjadi korban pembunuhan berusia antara 15-29 tahun." Hasil penelitian ini menambahkan, "Kekerasan di sana menggunakan senjata api."

Secara umum, 32 persen dari seluruh insiden pembunuhan di Amerika Latin menggunakan senjata api. Sementara itu di Amerika Tengah, sekitar 78 persen pembunuhan di sana menggunakan senjata api, sedangkan di Amerika Sielatan mencapai angka 80 persen.

Berita terkait

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

26 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

27 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

27 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Chile Tewaskan Sedikitnya 99 Jiwa, Ratusan Orang Masih Hilang

5 Februari 2024

Kebakaran Hutan Chile Tewaskan Sedikitnya 99 Jiwa, Ratusan Orang Masih Hilang

Kebakaran hutan yang melanda Chile tengah telah menewaskan sedikitnya 99 orang dan lebih dari 200 lainnya masih hilang

Baca Selengkapnya

Vaksin Booster Potensial Tangkal Kematian akibat Varian JN.1 hingga 50 Persen

13 Desember 2023

Vaksin Booster Potensial Tangkal Kematian akibat Varian JN.1 hingga 50 Persen

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan vaksin booster cukup efektif untuk menghadapi varian JN.1 Covid-19 yang kini sedang melonjak.

Baca Selengkapnya

Siapa yang Hadiri Konferensi Iklim PBB COP28 di Dubai Lusa, Ini Daftarnya

28 November 2023

Siapa yang Hadiri Konferensi Iklim PBB COP28 di Dubai Lusa, Ini Daftarnya

Ini beberapa pemain utama dan blok perundingan yang terlibat dalam konferensi COP28 yang dimulai 30 November 2023 di Dubai.

Baca Selengkapnya

Begini Ekspansi Label Hybe Produser BTS Akuisisi Exile Content

14 November 2023

Begini Ekspansi Label Hybe Produser BTS Akuisisi Exile Content

Label Hybe, agensi entertainment terbesar Korea Selatan yang menaungi idol grup K-Pop BTS, mengakuisisi Exile Content, buat apa?

Baca Selengkapnya

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Palestina, Bolivia Langsung Putuskan Hubungan Diplomatik

6 November 2023

Israel Serang Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Palestina, Bolivia Langsung Putuskan Hubungan Diplomatik

Pemerintah Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, setelah negara zionis ini menyerang kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Tingkatkan Kecaman atas Serangan Israel di Gaza

2 November 2023

Amerika Latin Tingkatkan Kecaman atas Serangan Israel di Gaza

Beberapa negara terbesar di Amerika Latin mengutuk serangan Israel terhadap kamp pengungsi padat penduduk di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Kadin: Potensi Pasar Nontradisional Amerika Latin dan Karibia Sangat Besar

18 September 2023

Kadin: Potensi Pasar Nontradisional Amerika Latin dan Karibia Sangat Besar

Menjelang forum bisnis dengan Amerika Latin dan Karibia, Kadin Indonesia sebut potensi pasar nontradisional kawasan ini sangat besar.

Baca Selengkapnya