Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lakukan Kekerasan, Venezuela Tangkap Oposisi

image-gnews
Mantan Presiden Kuba Fidel Castro, Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat berada di Havana, Kuba, 13 Agustus 2015. REUTERS/Agencia Boliviana de Informacion/Handout via Reuters
Mantan Presiden Kuba Fidel Castro, Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat berada di Havana, Kuba, 13 Agustus 2015. REUTERS/Agencia Boliviana de Informacion/Handout via Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengatakan, petugas keamanan menangkap sejumlah aktivis oposisi yang dituding akan melakukan kekerasan pada unjuk rasa Kamis, 1 September 2016.

"Mereka kini meringkuk dalam tahanan," Al Jazeera melaporkan, Rabu, 31 Agustus 2016.

Beberapa pemimpin oposisi mengritik penahanan terhadap para aktivis penentang pemerintah pada Selasa, 30 Agustus 2016, karena hal tersebut dianggap sebagai sebuah intimidasi. Untuk itu, mereka meminta kepada seluruh rakyat Venezuela berunjuk rasa di ibu kota Caracas seraya mendesak pemerintah melakukan referendum menentang Maduro.

Aksi jalanan yang akan digelar Kamis tersebut menyusul ketegangan berbulan-bulan antara Presiden Maduro dengan anggota legislatif yang dikuasai oleh kelompok oposisi. Ketegangan tersebut dipicu oleh inflasi tinggi di Venezuela, produksi menurun, dan kondisi ekonomi melemah.

Menurut Maduro, sebagaimana dikutip Al Jazeera, demonstrasi yang dijadwalkan besok tersebut terindikasi akan menimbulkan kekerasan sekaligus sebagai panggung melakukan kudeta terhadap pemerintahannya.

"Kita harus menang perang melawan kudeta, sebelum, selama, dan sesudah tanggal yang direncanakan kaum fasis itu," kata Maduro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menangkap sekelompok orang yang membawa peralatan penting, bahan peledak C4. Kami menangkap mereka pada saat yang tepat, termasuk siapa saja yang terlibat dalam rencana makar atau meyerukan kekerasan. Mereka akan kami kirim ke kerangkeng besi," tuturnya.

Pada pidatonya yang direkam wartawan, Maduro juga menuding Amerika Serikat merencakanan perlawanan terhadap pemerintahan sayap kiri di Amerika Latin tersebut. "Ancaman secara langsung datang dari imperialisme Amerika Serikat," katanya.

Badan intelijen Venezuela menyerbu markas partai oposisi Popular Will pada Selasa, 30 Agustus 2016, dan menahan aktivis oposisi Carlos Melo. Adapun aktivis dari Popular Will lainnya, Yon Goicoechea, dicokok pada Senin, 29 Agustus 2016, lantaran dituduh membawah bahan peledak.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan anti huru hara di Caracas, Venezuela, 19 Juni 2017. Aksi unjuk rasa di Venezuela telah berlangsung sekitar dua bulan dan menewaskan lebih dari 70 orang. REUTERS
Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka


Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Petugas polisi Oscar Perez berpose untuk foto-foto dalam acara Badan Ilmiah, Penal dan Investigasi Kriminal (CICPC) di Caracas, Venezuela, 1 Maret 2015. REUTERS
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.


Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.


Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.


Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Penentang Presiden Nicolas Maduro membidikkan ketapelnya saat demonstrasi menuju kantor ombudsman nasional di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Ratusan ribu membanjiri jalan-jalan selama sebulan terakhir untuk menuntut Akhir kepresidenan Maduro. AP/Ariana Cubillos
Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.


Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.


Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.


Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.


Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Seorang demonstran melemparkan kembali gas air mata saat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi dijutkan pada Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 6 April 2017. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.


Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Nicolas Maduro. REUTERS/Jorge Silva
Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.