Eksklusif -- Pengacara Pertanyakan Keabsahan PM Najib Razak

Editor

Budi Riza

Senin, 23 April 2018 10:49 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menghadiri KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pengacara Haniff Khatri Abdulla, yang menjadi kuasa hukum 16 anggota Partai Umno, mempertanyakan keabsahan Najib Razak sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Haniff beralasan posisi Najib sebagai PM otomatis bermasalah karena posisinya sebagai ketua umum Partai Umno juga bermasalah. Ini terjadi akibat menunda pelaksanaan pemilihan ketua umum melewati batas waktu seperti diatur dalam anggaran dasar partai.

Baca: Eksklusif - Oposisi: Pemilu Malaysia 'Hidup - Mati' bagi PM Najib

Advertising
Advertising

“Jika mengikuti waktu penundaan hingga 18 bulan yang telah ditetapkan Umno sendiri, maka seharusnya pemilihan ketua umum sudah digelar paling lambat 19 April 2018,” kata Haniff kepada Tempo lewat WhatsApp, Ahad, 22 April 2018.

Menurut Haniff, Najib seharusnya menyerahkan posisi Perdana Menteri Malaysia kepada koalisi Barisan Nasional untuk ditunjuk siapa yang menjadi care taker atau Perdana Menteri definitif. Koalisi ini terdiri dari 13 partai dengan Umno sebagai partai terbesar.

Baca: Toko Roti Bangkrut, Mahathir Mohamad Salahkan PM Najib Razak

Seperti dilansir Straits Times, Haniff mewakili 16 orang pengurus Umno menggugat keabsahan partai ke Pengadilan Tinggi Malaysia menjelang akhir pekan lalu. Ini karena para penggugat menganggap pengurus partai saat ini tidak lagi sah setelah menunda pemilihan ketua umum melewati batas waktu aturan anggaran dasar partai.

Sehari kemudian, Sekretaris Jenderal Umno, Tengku Adnan Tengku Mansor, mengumumkan pemberhentian ke-16 anggota Umno karena dianggap melanggar anggaran dasar partai. Adnan beralasan anggaran dasar Umno melarang pengurus melaporkan masalah internal ke pengadilan.

Mengenai ini, Haniff mengatakan para pengurus mengadukan masalah internal partai ke Pengadilan Tinggi Malaysia karena mereka merasa hak-haknya untuk dipilih dan memilih ketua umum partai dilanggar akibat terjadinya penundaan pemilihan sebanyak dua kali.

Dalam penjelasannya seperti dilansir media Malaysia Kini pada pekan lalu, Adnan mengatakan pengurus partai mendapat izin untuk memperpanjang kembali batas pelaksanaan pemilihan umum dari instansi Registrar of Societies hingga April 2019.

Namun, Haniff menilai Registrar of Societies, yang bernaung di bawah kementerian Dalam Negeri, tidak berwenang mengeluarkan izin itu karena ada aturan di dalam anggaran dasar Partai Umno soal tenggat waktu pelaksanaan pemilihan ketua umum.

Instansi ini baru saja membekukan Partai Pribumi Bersatu Malaysia bentukan Mahathir Mohamad pada April 2018 karena dianggap tidak melengkapi dokumentasi dan informasi. "Senjata RoS terkena balik ke Umno dan Najib Razak," kata Haniff.

Berita terkait

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

98 Tahun Mahathir Mohamad, Perjalanan Petugas Medis Menjadi Perdana Menteri Malaysia

21 Desember 2023

98 Tahun Mahathir Mohamad, Perjalanan Petugas Medis Menjadi Perdana Menteri Malaysia

Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berusia 98 tahun. Berikut kisah anak Alor Setar menjadi legenda hidup di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB

Baca Selengkapnya

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

7 September 2023

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di AS karena membantu menjarah 1MDB

Baca Selengkapnya

Malaysia Gelar Pemilu Regional Agustus, Ujian Penting bagi PM Anwar Ibrahim

5 Juli 2023

Malaysia Gelar Pemilu Regional Agustus, Ujian Penting bagi PM Anwar Ibrahim

Koalisi PM Anwar Ibrahim akan diuji pada pemilu regional, Agustus, meski kedudukannya di Parlemen tidak terpengaruh secara langsung.

Baca Selengkapnya

Komika Singapura Hina Malaysia dan Pesawat Hilang, Pemuda UNO Demo Kedubes AS

9 Juni 2023

Komika Singapura Hina Malaysia dan Pesawat Hilang, Pemuda UNO Demo Kedubes AS

Komika asal Singapura, Jocelyn Chia, bercanda tentang hubungan Malaysia-Singapura dan berkomentar tentang pesawat MH370 yang hilang.

Baca Selengkapnya

Ketika Kata 'Allah' Kembali Dipersoalkan di Malaysia

18 Mei 2023

Ketika Kata 'Allah' Kembali Dipersoalkan di Malaysia

Isu kata 'Allah' di Malaysia kembali muncul pekan ini setelah Kejaksaan Agung menarik bandingnya terhadap keputusan Pengadilan Tinggi pada 2021.

Baca Selengkapnya

PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan Pemerintahan Stabil di Tengah Isu Penggulingan

15 Mei 2023

PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan Pemerintahan Stabil di Tengah Isu Penggulingan

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menekankan bahwa pemerintahan persatuannya stabil menyusul isu penggulingan yang mencuat belakangan ini.

Baca Selengkapnya