TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Najib Abdul Razak akan mengumumkan pembubaran parlemen pada Jumat, 6 April 2018, pukul 11.30 waktu setempat. Najib diperkirakan mengumumkan pembubaran parlemen di kantor perdana menteri di Putrajaya dan disiarkan secara langsung oleh stasiun TV1.
Dikutip dari www.thestar.com.my pada Jumat, 6 April 2018, pembubaran parlemen ini dilakukan untuk membuka jalan bagi terselenggaranya pemilu, yang akan dilakukan dalam tempo 60 hari setelah parlemen dibubarkan. Najib akan segera menyampaikan pengumuman pembubaran parlemen setelah rapat kabinet selesai. Sebuah sumber yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan, dalam pidatonya nanti, Najib diprediksi menjelaskan alasan Barisan Nasional harus dikembalikan ke Putrajaya.
Baca: Pilihan Raya Malaysia, Mahathir Mohamad Calon Perdana Menteri
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menghadiri KTT ASEAN ke-27 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 November 2015. REUTERS
Baca: PM Malaysia: Kita Menghadapi Teroris Bertopeng Islam
Sementara itu, dikutip dari www.thesundaily.my, sejak Jumat pukul 7 pagi, awak media telah berkerumun di gerbang-gerbang Istana Negara menantikan Najib, yang akan berada di sana untuk menunggu persetujuan Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V untuk membubarkan parlemen. Namun, hingga berita ini diturunkan, Najib masih berada di Putrajaya, memimpin pertemuan mingguan kabinet. Para pengamat menilai pertemuan ini sebagai pertemuan akhir sebelum pembubaran parlemen.
Mobil dinas Najib tampak memasuki gedung Perdana Putra pada pukul 08.40. Menjelang siang, media-media di Malaysia masih menunggu kata-kata resmi pembubaran parlemen, sehingga pemilu Malaysia ke-14 bisa diselenggarakan.
Dalam pemilu Malaysia yang diperkirakan diselenggarakan pada Mei 2018, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, akan kembali maju. Dia akan berpasangan dengan Wan Azizah Wan Ismail, istri Anwar Ibrahim. Mahathir akan menghadapi calon inkumben, Najib Razak.