ISIS Mengaku Bertanggung Jawab Ledakan Bom di Kabul Afganistan

Minggu, 22 April 2018 18:30 WIB

Ledakan bom bunuh diri di kantor pusat pendaftaran pemilu Afganistan di Kabul, Minggu, 22 April 2018, menewaskan 12 orang dan lebih dari 57 orang terluka. [AP]

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di ibu kota Afganistan, Kabul, pada Ahad, 22 April 2018, sebagaimana disampaikan melalui situs berita, Amaq.

Al Jazeera mengutip keterangan dari pejabat kesehatan melaporkan, seorang pelaku bom bunuh diri mengambil aksi di pusat pendaftaran pemilih di Kabul, Afganistan, mengakibatkan sedikitnya 31 orang tewas.

Baca: ISIS Punya 10 Ribu Militan di Afganistan Pindahan Suriah dan Irak

Pasukan keamanan berjaga di lokasi ledakan bom di Kabul, Afghanistan, 25 Desember 2017. Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 5 orang tersebut. AP Photo

Menurut Kepala Kepolisian Kabul, Mohammad Daoud Amin, pelaku meledakkan dirinya di jalur pintu masuk pusat pendistribusian tanda pengenal di ibu kota pada Ahad, pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 05.30 GMT.

Advertising
Advertising

"ISIS bertanggung jawab," bunyi siaran berita dari situs Amaq.

Sementara itu, seorang pejabat di kantor Kementrian Kesehatan Afganistan mengatakan, sejumlah ambulans diperintahkan melakukan evakuasi terhadap puluhan korban cedera. "Kemungkinan korban luka bertambah terus."

Ledakan bom bunuh diri tersebut, tulis Al Jazeera dalam laporannya, berlangsung di kawasan Dash-e-Barchi sebelah barat Kabul, tempat kaum minoritas Syiah Hazara.Pasukan Khusus Afganistan turun dari atap sebuah bangunan yang dijadikan tempat persembunyian kelompok militan ISIS di lokasi jatuhnya induk segala bom (MOAB) di distrik Achin, Nangarhar, Afganistan, 23 April 2017. REUTERS/Parwiz

Menurut para saksi mata, di antara korban kebanyakan kaum wanita dan anak-anak. "Usai mendengar ledakan, saya bergegas ke lokasi ledakan. Ketika saya tiba di tempat kejadian, kami membantu orang-orang yang luka-luka untuk dibawa ke rumah sakit," kata Bashir Ahmad," seorang saksi mata.

"Di antara korban kebanyakan wanita dan anak-anak yang akan mendapatkan kartu identitas dan mendaftar untuk pemilihan umum," tambah Ahmad.

Baca: Korban Tewas Serangan ISIS ke Akademi Militer Afganistan 15 Orang

Afganistan mendapatkan serangan mematikan berlipat-lipat dalam beberapa hari ini menjelang pemilihan Dewan Distrik yang akan digelar pada 20 Oktober 2018. Sementara kemampuan pasukan pengamanan pemerintah lemah menghadapi berbagai serangan tersebut, termasuk dari ISIS dan Taliban.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

23 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

33 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

35 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

35 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya