Israel Bantah Mossad Membunuh Ulama Palestina di Malaysia
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 22 April 2018 16:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan kepada media massa, Ahad, 22 April 2018, bahwa ilmuwan Palestina yang tewas ditembak di Malaysia adalah ahli roket, bukan orang suci. Dia membantah agen mata-mata Israel, Mossad, terlibat dalam pembunuhan ilmuwan tersebut.
Ulama yang juga seorang dosen teknik mesin, Fadi al-Batsh, tewas ditembak oleh dua orang pengendara sebuah sepeda motor dengan 10 luka tembakan pada Sabtu, 21 April 2018. Keterangan tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Malaysia Mazlan Lazim, sebagaimana dikutip Middle East Monitor.
Baca: Mossad Israel Bunuh Ulama Palestina di Malaysia
Menurut Hamas, kelompok militan Islam yang memerintah Jalur Gaza, salah satu anggota terbaiknya tewas dibunuh di Malaysia. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, yakin Mossad berada di balik pembunuhan ilmuwan Palestina tersebut. "Serangan mematikan terhadap Al-Batsh menyusul serangkaian peristiwa sebelumnya yang dialami para tokoh Palestina," ucapnya.
Lieberman mengungkapkan, kematian Batsh sepertinya bagian dari perselisihan di internal Palestina. "Kami mendengar hal itu dari berbagai berita. Palestina selalu menyalahkan Israel jika ada peristiwa pembunuhan. Kami sudah terbiasa dengan tudingan itu," katanya kepada Radio Israel.
"Pria ini bukan orang suci dan dia tidak terlibat dengan pembangunan infrastruktur di Palestina, kecuali meningkatkan akurasi roket. Kami melihat ada perselisihan di internal Palestina dan itulah yang kami lihat," ujarnya.
Baca: Malaysia: Kematian Ulama Palestina Libatkan Agen Eropa
Sedangkan paman Al-Batsh mengatakan kepada kantor berita Reuters di Jalur Gaza, dia sangat yakin Mossad berada di balik pembunuhan keponakannya. Sebab Israel tahu rakyat Palestina akan dibebaskan oleh para ilmuwan.
Al-Batsh aktif dalam organisasi nonpemerintah pro-Palestina. Dia seorang ahli teknik mesin dan pembuatan roket. Selama aktivitasnya di Malaysia, dia menjadi dosen teknik listrik di Universiti Kuala Lumpur.