TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kepolisian Malaysia mengatakan kepada media, pembunuhan ulama sekaligus ilmuwan Palestina di Ibu Kota Kuala Lumpur, Sabtu, 21 April 2018, adalah sebuah isu internasional. "Kami akan melakukan investigasi dari berbagai sudut, termasuk kemungkinan keterlibatan agen mata-mata Eropa."
Otoritas Malaysia menerangkan, pihaknya saat ini sedang melakukan otopsi terhadap jenazah anggota Hamas, Fadi al-Batsh, Ahad pagi 22 April 2018, sehari setelah korban ditembak mati ketika dalam perjalanan ke masjid untuk salat subuh. Keluarga korban menuding Mossad, agen rahasia Israel, di balik serangan mematikan tersebut.
Baca: Israel Tak Bantah Mossad Pelaku Pembunuhan Ulama Palestina
Fadi al-Batsh, ulama dan akademisi Palestina, tewas ditembak agen Israel Mossad di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu 21 April 2018. [Al Jazeera]
"Kami sedang melakukan investigasi dari berbagai sudut. Saya harus menyelidiki kasus ini dengan sangat hati-hati dan mendalam. Ini adalah sebuah isu internasional," kata Kepala Kepolisian Malaysia, Mazlan Lazim, seperti ditulis Al Jazeera, Ahad.
Partai berkuasa di Gaza, Hamas, mengatakan, al-Batsh anggota yang sangat penting. "Dinas intelijen Israel, Mossad, berada di balik pembunuhannya."
Sementara itu kantor berita Malaysia, Bernama, mengutip keterangan Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan, tersangka pelaku penembakan diyakini memiliki jaraingan dengan agen intelijen asing di Eropa.Hamas minta Malaysia menginvestigasi kematian ulama Palestina Fadi al-Batsh yang tewas ditembak agen Israel, Mossad, Sabtu, 21 April 2018. [Al Jazeera]
Peristiwa penembakan itu, jelas pejabat Malaysia yang tidak bersedia disebutkan namanya, saat al-Batsh berjalan kaki dari apartemennya untuk salat subuh di sebuah masjid di pinggiran Gombak, Kuala Lumpur. "Dia tewas ditembak oleh dua pria bersenjata mengendarai sepeda motor," katanya.
Baca: Mossad Israel Bunuh Ulama Palestina di Malaysia
Di tempat kejadian, polisi Malaysia mendapati 14 peluru tajam menyebar di tubuh korban, seorang ahli pembuat bom Hamas, Palestina. "Beberapa peluru juga menghantam tembok," tulis Bernama.