Dastin, TKI di Yordania Hilang 13 Tahun Disiksa dan Tak Digaji
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 22 April 2018 14:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lagi, seorang TKI yang dikabarkan hilang kontak, akhirnya ditemukan. Dastin binti Tasja, 30 tahun, TKI asal Indramayu, Jawa Barat, berhasil terlacak oleh KBRI Yordania setelah menghilang selama 13 tahun lamanya atau sejak 2005.
Keterangan yang diperoleh Tempo pada Jumat, 20 April 2018, Dastin bukan hanya disekap sehingga tidak bisa melakukan kontak dengan keluarganya, tetapi gajinya di tahan dan mengalami penyiksaan. Di bagian punggung Dastin terdapat banyak bekas luka. Saat ini KBRI Yordania, sedang merencanakan melakukan visum didampingi pengacara serta menuntut hak-hak Dastin.
“Saat ini berapa sisa gaji Dastin yang harus dibayar majikan masih dihitung. Selama 13 tahun bekerja, Dastin baru menerima US$.5 ribu dollar. Strategi kami adalah ingin memaksa majikan untuk melunasi gaji Dastin dan membayar denda izin tinggalnya selama ini. Setelah itu, baru kimi angkat kasus hukum penyiksaannya. Sebab kalau tidak, kami khawatir majikan tidak mau bayar gajinya karena yang disorot isu yang lain oleh pihak berwajib,” kata Nico Adam, Ketua Satgas Perlindungan WNI, KBRI Amman, Yordania, kepada Tempo, Jumat, 20 April 2018.
Baca: Indonesia Tanggapi Video Penyiksaan TKI di Hong Kong
Baca: Hindari Penyiksaan TKI, Indonesia Siap Dialog Dengan Malaysia
Jejak Dastin dilacak dengan serius oleh KBRI Yordania, saat kabar hilangnya TKI tersebut merebak di media online. Atase Tenaga Kerja KBRI Yordania, Suseno Hadi, bersama timnya segera melakukan berbagai upaya untuk mencari Dastin. Diantara cara yang ditempuh adalah melakukan koordinasi dengan Unit Cegah Tangkal Tindak Perdagangan Manusia Yordania. Upaya ini untungnya berbuah manis saat majikan Dastin berhasil temukan dan didatangkan ke KBRI.
Nico mengatakan keluarga Dastin, yakni bapak dan ibunya, sudah dihubungi, tetapi belum bisa melakukan komunikasi dengan Dastin karena TKI tersebut sudah lupa bahasa Indonesia dan bahasa daerah saking lamanya tak berkomunikasi dengan orang Indonesia. Dastin, yang belum berkeluarga, hanya berlinangan air mata saat disambungkan dengan orang tuanya di Indramayu. Bukan hanya itu, Dastin pun secara kejiwaan masih sangat terkejut atau shcok dengan kejadian yang dialaminya.