TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyambut positif ajakan dialog pemerintah Malaysia untuk membahas permasalahan TKI, menyusul kasus kematian Adelina Jemira Sao pada 11 Februari lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir, mengaku ingin pertemuan secepatnya dilakukan agar kedua negara bisa segera mengambil langkah-langkah supaya kejadian penyiksaan terhadap TKI tidak terulang lagi.
"Kami ingin pemerintah Malaysia mengusut majikan-majikan yang mempekerjakan tenaga kerja ilegal dan segera mengambil tindakan supaya kejadian seperti kasus Adelina tidak terulang lagi. Malaysia membutuhkan TKI untuk menggerakkan perekonomian negara itu," kata Arrmanatha, Kamis, 22 Februari 2018 di Jakarta.
Baca: Adelina Meninggal, Kemlu Tangani Serius Kasus Kematian Buruh
Pemerintah Bentuk Tim Kerja Penanganan TKI Ilegal di Malaysia
Arrmanatha menjelaskan, Indonesia sudah mengajukan beberapa permintaan kepada pemerintah Malaysia diantaranya permintaan untuk mengambil langkah nyata dalam mencegah kasus-kasus penyiksaan dan pelanggaran hak-hak TKI terjadi lagi, meningkatkan perlindungan terhadap seluruh WNI di Malaysia serta memenuhi hak-hak para TKI.
Baca: Agen Penyalur Adelina Lisao Diburu di Jawa Timur
Kementerian setiap tahun rutin melakukan evaluasi kerjasama dengan berbagai negara dan melakukan pembicaraan bilateral, termasuk dengan Malaysia terkait permasalahan yang muncul. Arrmanatha menjelaskan setiap ada pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan kepala negara lain, pemerintah Indonesia selalu sampaikan agar TKI yang ada di negara tersebut, dilindungi.
Terkait kasus-kasus penyiksaan terhadap TKI, Arramanatha mengatakan pihaknya telah meminta pemerintah Malaysia untuk mengatasi masalah ini dengan serius dan bersama-sama Indonesia mengambil langkah pencegahan agar kejadian penyiksaan terhadap TKI tidak terulang lagi.