Bela HAM Petani Filipina, Biarawati Australia Ditangkap Duterte

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Sabtu, 21 April 2018 10:24 WIB

Biarawati Patricia Fox disambut pendukungnya seusai dilepas dari penahanan Biro Imigrasi, Selasa, 17 April 2018. Inquirer/Marianne Bermudez

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan penyelidikan terhadap seorang biarawati berusia 71 tahun asal Australia yang ditahan pada awal pekan ini.

"Saya memerintahkan dia untuk diselidiki, untuk dia jangan dulu dideportasi sekaligus. Meski tidak ditahan tetapi dia diundang untuk penyelidikan terkait perilakunya yang tidak tertib," kata Duterte, seperti dilansir ABC Online pada 18 April 2018.

Baca: Jaksa ICC Fatou Bensouda Datang? Duterte: Saya akan Tangkap Anda

Advertising
Advertising

Suster Patricia Fox, 71 tahun, ditahan otoritas imigrasi di Manila pada Senin setelah dituduh melakukan aktivitas politik yang melanggar visanya.

Biarawati dari ordo katolik Notre Dame de Sion, seperti dilansir Inquirer, dijemput dari rumahnya pada Senin sore, 16 April 2018, dan ditahan di biro imigrasi di Manila selama hampir 24 jam. Dia dibebaskan keesokan harinya menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Baca: Filipina Tolak Resolusi PBB Soal Myanmar, Duterte Tuai Kecaman

Fox ditahan setelah mengambil bagian dalam demonstrasi mendesak pembebasan tahanan politik dan menuntut pihak berwenang Filipina untuk menghormati hak asasi manusia.

Namun, Sister Fox membantah bahwa aktivismenya bersifat politis. "Saya telah bergabung dengan demonstrasi hak asasi manusia bagi para petani - untuk hak tanah mereka - [dan] untuk melepaskan tahanan politik," katanya.

Duterte mengatakan dia merasa terhina oleh tindakan tokoh agama dan orang asing. Menurutnya aktifitas Suster Fox adalah pelanggaran kedaulatan Filipina.

“Anda tidak punya hak untuk mengkritik kami. Jangan menghina negaraku. Kami tidak pernah melakukan itu ke Australia. Mengapa Anda tidak mengkritik pemerintah Anda sendiri, cara pemerintah Anda menangani para pengungsi, lapar dan sekarat dan Anda justru mengusirnya kembali ke laut lepas,” kata Duterte.

Hubungan antara Duterte dan Australia tidak begitu baik menyusul kritik dari Canberra atas perang Manila terhadap narkoba, yang telah menyebabkan kematian ribuan orang. Pemerintah Filipina mengklaim jumlah korban tewas sekitar 4000 orang. Sementara kalangan pegiat HAM memperkirakan jumlahnya 7000 orang tewas.

Berita terkait

Duterte dan Bongbong Berseteru, Ini Deretan Percekcokan Mereka

2 Februari 2024

Duterte dan Bongbong Berseteru, Ini Deretan Percekcokan Mereka

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong menghadapi ancaman pemakzulan oleh Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

Duterte Tantang Bongbong Marcos Tes Narkoba

1 Februari 2024

Duterte Tantang Bongbong Marcos Tes Narkoba

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menantang Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. untuk menjalani tes narkoba di depan umum

Baca Selengkapnya

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Presiden Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

31 Januari 2024

7 Fakta Presiden Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Tujuh fakta Ferdinand Marcos Jr yang terancam digulingkan oleh Duterte karena ingin perpanjang jabatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Indonesia Dukung UNRWA, Cina Bela Palestina, Duterte dan Marcos Jr Saling Serang

31 Januari 2024

Top 3 Dunia: Indonesia Dukung UNRWA, Cina Bela Palestina, Duterte dan Marcos Jr Saling Serang

Berita Top 3 Dunia tentang dukungan Indonesia pada UNRWA, Cina membela Palestina, dan Duterte menuding Presiden Marcos Jr langgengkan kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan

30 Januari 2024

Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan

Duterte meminta Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mundur dari jabatannya karena ingin mengubah konstitusi demi memperpanjang masa jabatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Hakim ICJ Julia Sebutinde, Duterte Ancam Gulingkan Marcos Jr, Ekonomi AS

30 Januari 2024

Top 3 Dunia: Hakim ICJ Julia Sebutinde, Duterte Ancam Gulingkan Marcos Jr, Ekonomi AS

Berita Top 3 Dunia pada Senin 29 Januari 2024 diawali oleh profil hakim di Mahkamah Internasional atau ICJ, Julia Sebutinde

Baca Selengkapnya

Dislepet Duterte, Ferdinand Marcos Jr: Dia Kebanyakan Fentanyl!

29 Januari 2024

Dislepet Duterte, Ferdinand Marcos Jr: Dia Kebanyakan Fentanyl!

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Senin 29 Januari 2024 menertawakan pendahulunya, Rodrigo Duterte, yang mengancam akan menggulingkannya.

Baca Selengkapnya

Politik Filipina Memanas, Duterte Ancam Gulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr

29 Januari 2024

Politik Filipina Memanas, Duterte Ancam Gulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr

Duterte menuduh Marcos berencana mengamandemen konstitusi Filipina untuk mencabut batasan masa jabatan.

Baca Selengkapnya