Tidak Ada Bukti Rusia Dalang Penyerangan Skripal

Reporter

Tempo.co

Jumat, 13 April 2018 15:55 WIB

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Goegievna Verobieva sedang memberikan keterangan kepada wartawan mengenani kasus-kasus global yang melibatkan Rusia, Jumat, 13 April 2018. TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menyangkal sebagai dalang serangan racun saraf terhadap mantan agen mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal, pada 5 Maret 2018 di Salisbury, Inggris. Tidak ada satu potong pun bukti yang mengarah pada dugaan Rusia sebagai otak penyerangan ini.

“Tidak ada bukti Rusia dibalik serangan ini. Kami tidak diberikan akses kekonsuleran terhadap Skripal. Seluruh bukti dihancurkan, bahkan rumah Skripal rencananya akan dihancurkan. Setiap hari pemberitaan soal kasus ini berubah-ubah, padahal investigasi kasus semacam ini membutuhkan waktu,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Goegievna Vorobieva, Jumat, 13 April 2018 di Jakarta.

Verobieva mengatakan, penyerangan terhadap Skripal sama sekali tidak ada manfaatnya bagi Rusia. Skripal dijatuhi hukuman 13 tahun penjara oleh Rusia karena aktivitasnya sebagai agen ganda, yang bekerja untuk intelijen Rusia dan Inggris, MI6, terbongkar. Presiden Rusia Dmitry Medvedev kemudian memberikan pengampunan kepada Skripal pada Juli 2010.

“Jadi, untuk apa Rusia melakukan ini? Siapa yang dimanfaatkan dari kejadian ini?,” kata Vorobieva.

Baca: Mantan Intelijen Rusia dan MI6 Sekarat di Inggris

Advertising
Advertising

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

Baca: Rusia: Tudingan PM Inggris Soal Racun Saraf Perbuatan Gila

Dia pun menegaskan, Rusia tidak pernah memproduksi racun saraf, Novichok. Rusia melarang penggunaan senjata kimia, bahkan tidak memiliki satu gram pun senjata kimia. Sebaliknya, Amerika Serikat sekitar 10 persen senjatanya adalah senjata kimia yang belum dihancurkan karena negara itu tidak memiliki uang untuk menghancurkannya.

Skripal dan putrinya ditemukan sekarat di satu bangku di pusat perbelanjaan Maltings di kota Salisbury, Inggris, pada 5 Maret 2018. Tidak ditemukan luka-luka di tubuh keduanya. Keduanya saat ini sudah dalam kondisi pulih setelah hampir satu bulan di rawat di sebuah rumah sakit di Inggris. Pemerintah Inggris menuding Rusia dalang dibalik serangan ini.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

21 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

6 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya