Soal Serangan Rudal ke Suriah, Trump Melunak?

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 April 2018 07:50 WIB

Komite Internasional Bulan Sabit Merah membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah perang Suriah. [File: Bassam Khabieh/Reuters]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menggelar rapat dengan para pejabat keamanan nasional di Gedun Putih untuk membahas mengenai kemungkinan serangan militer ke Suriah, Kamis, 12 April 2018.

Sebelumnya, Trump sempat mengancam akan melakukan serangan militer berupa serangan rudal terhadap Suriah pasca terjadinya serangan senjata kimia di Kota Douma, yang sempat dikuasai pasukan pemberontak anti-Assad.

Baca: Trump Peringatkan Rusia Bersiap Hadapi Serangan Rudal

Advertising
Advertising

Lewat cuitan di akun Twitter @realdonaldtrump, Trump mengatakan,”Tidak pernah mengatakan kapan serangan terhadap Suriah akan dilakukan. Bisa jadi sebentar lagi atau masih agak lama,” kata Trump kepada media seperti dilansir CNN, Kamis, 12 April 2018 waktu setempat.

Presiden AS, Donald Trump, PM Inggris, Theresa May dan Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS

Penasehat keamanan nasional AS memperingatkan Trump bahwa serangan terhadap Suriah yang didukung penuh Rusia bisa memperluas konflik bersenjata, yang telah berlangsung selama 7 tahun terakhir.

Baca: Kecam Serangan Kimia Suriah, Trump Kaji Tindakan Atas Rezim Assad

Menteri Pertahanan AS, James Mattis, mengatakan tim intelijen masih mengumpulkan bukti soal serangan senjata kimia itu. Kepada DPR AS, Mattis mengatakan,”Masih belum ada bukti meyakinkan rezim Assad berada di balik serangan itu.”

Mattis menambahkan,“Kita mencoba menghentikan pembunuhan warga sipil. Tapi dalam level strategis, bagaimana caranya agar ini tidak melonjak menjadi konflik yang tidak terkontrol."

Serangan senjata kimia, seperti dilansir Reuters, diduga terjadi terhadap warga Kota Douma, yang menewaskan sekitar 50 warga termasuk perempuan dan anak-anak. Sejumlah foto dari lokasi menyebar yang menunjukkan para korban mengalami sesak napas dan mendapat bantuan medis.

Pemerintah Suriah dan Rusia menuding kabar serangan senjata kimia itu sebagai berita bohong. Belakangan, mereka menyalahkan serangan itu kepada kelompok anti-Assad untuk membuat pemerintah Suriah terlihat bersalah. Pada 2017, pasukan pemerintah Suriah pernah terbukti melakukan serangan senjata kimia terhadap warga sipil.

Sedangkan Prancis dan Inggris menyatakan ada indikasi kuat serangan senjata kimia berupa gas klorin dilakukan rezim Presiden Bashar Al-Assad. “Sangat mungkin rezim itu bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu pekan lalu,” begitu pernyataan dari juru bicara Downing Street pasca rapat kabinet PM Inggris, Theresa May, dengan kabinet.

Sedangkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menanggapi soal Suriah dalam sebuah wawancara. “Kita punya buktinya bahwa serangan senjata kimia pada pekan lalu menggunakan gas klorin dan itu dilakukan rezim Assad.” Trump mengaku telah berbincang dengan May dan Macron soal Suriah.

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

8 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

10 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

11 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

17 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

17 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

17 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

18 hari lalu

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

19 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya