Cina Menentang Penjualan Senjata Amerika Serikat ke Taiwan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 April 2018 08:42 WIB

Presiden Cina, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan menentang penjualan senjata oleh Amerika Serikat ke Taiwan. Pernyataan itu disampaikan Beijing setelah pemerintahan Presiden Donald Trump menyetujui izin marketing yang dibutuhkan manufaktur-manufaktur Amerika untuk menjual teknologi ke Taiwan sehingga memungkinkan Taiwan membangun kapal-kapal selam.

“Militer Cina memiliki kemampuan dan kebulatan tekad untuk mengalahkan seluruh upaya yang ingin memecah-belah negara kami. Kami akan mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan agar secara tegas bisa mempertahankan kedaulatan nasional,” kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Wu Qian, Selasa, 10 April 2018.

Baca: PM Cina Peringatkan Taiwan Soal Separatisme, Ada Apa?

Pengunjuk rasa memprotes pertemuan antara Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping di Taipei, Taiwan, 7 November 2015. Pertemuan bersejarah antara Presiden Ma Ying-jeou dan Presiden Xi Jinping berlangsung di Singapura. REUTERS/Pichi Chuang

Baca: Cina Sebut UU Amerika Soal Taiwan Sebuah Kesalahan, kenapa?

Advertising
Advertising

Dikutip dari Reuters pada Selasa, 10 April 2018, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan telah mengkonfirmasikan bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sudah setuju memberikan izin yang diperlukan untuk menjual teknologi ke Taiwan supaya wilayah otonomi Cina itu bisa membangun sendiri kapal selamnya.

Kementerian Pertahanan Cina menuntut Amerika Serikat agar menghentikan segala bentuk hubungan antara Amerika Serikat dengan Taiwan, termasuk segala bentuk penjualan senjata ke Taiwan. Atas permintaan Beijing tersebut, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak berkomentar.

Taiwan adalah salah satu masalah paling sensitif bagi Cina. Pulau itu di klaim oleh Beijing sebagai teritorial suci milik Cina. Beijing tak pernah meninggalkan kekuatan militernya untuk membuat Taiwan berada dalam kendalinya. Sikap ini disebut Beijing sebagai cara untuk membuat sebuah provinsi patuh.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya