Memanas, Trump Beri Sanksi Lingkaran Satu Putin

Editor

Budi Riza

Sabtu, 7 April 2018 10:23 WIB

Sejumlah balon bergambarkan patung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan diarak selama parade Karnaval yang ke-134 di Nice, Perancis, 20 Februari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengenakan sanksi besar kepada Rusia dan kali ini menyasar 24 orang Rusia, termasuk penasehat Presiden Vladimir Putin dan menantunya.

Sanksi ini juga mengenai 12 perusahaan dan sebuah perusahaan bidang senjata. Sanksi ini mengatur pembekuan aset dan pelarangan kerja sama warga AS dengan mereka yang termasuk dalam daftar.

Baca: Sedang Perang Diplomatik, Trump Undang Putin ke Gedung Putih

“Pemerintah Rusia bekerja untuk keuntungan para elit dan pengusaha kaya,” kata Steven Mnuchin, Menteri Keuangan, dalam pernyataan tertulisnya seperti dilansir Politico, Jumat, 6 April 2018. “Pengusaha kaya dan elit Rusia, yang mendapat keuntungan dari sistem korup ini tidak akan dibiarkan dari konsekuensi aktivitas pemerintahannya yang melakukan destabilisasi.”

Media Reuters melansir ini sebagai salah satu langkah paling agresif dari Washington untuk menghukum Moskow terkait campur tangan ilegal dalam pemilu Presiden AS dan aktivitas beriktikad buruk lainnya.

Advertising
Advertising

Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. REUTERS/Jorge Silva

Menurut seorang sumber anonim pejabat AS yang dikutip media Politico, “Kita ingin hubungan lebih baik dengan Rusia. Itu hanya bisa terjadi ketika Rusia menghentikan perilaku agresifnya.” Pejabat ini menambahkan tindakan ada konsekuensinya. “Pintu untuk dialog terbuka,” kata dia.

Baca: Alasan Trump Akur dengan Putin: Perdamaian Dunia

Langkah Washington ini semakin membuat hubungan AS dan Rusia menegang menyusul perang diplomatik pengusiran masing-masing 60 diplomat sepekan terakhir. Pengusiran diplomat ini terkait aksi penyerangan dengan racun terhadap bekas agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya Yulia pada awal Maret 2018. Saling usir diplomat ini mengingatkan publik pada era Perang Dingin antara Uni Sovyet dan negara Barat.

Pada Januari 2018, Washington lewat Kementerian Keuangan juga melansir daftar sekitar 100 orang kaya Rusia, yang dianggap sebagai lingkaran satu Putin. Daftar ini, seperti dilansir Buzzfeed, diambil dari data media Forbes, yang rutin menampilkan daftar orang terkaya dari berbagai negara.

Beberapa tokoh yang masuk dalam daftar sanksi terbaru ini seperti konglomerat aluminium Oleg Deripaska, yang terkait dengan bekas manajer kampanye Trump yaitu Paul Manafort. Penasehat khusus Robert S. Mueller dari Kementerian Kehakiman AS sedang mendakwa Manafort terkait tindak kriminal pencucian uang dan hubungannya dengan Deripaska.

Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. REUTERS

Lalu ada anggota parlemen Suleiman Kerimov, yang keluarganya mengontrol perusahaan emas terbesar Rusia, Polyus dan dekat dengan Putin. Juga ada Kirill Shamalov, yang menikahi putri Putin pada 2013. Nama lainnya Viktor Vekselberg, yang bahkan pernah menghadiri upacara pelantikan Trump sebagai Presiden pada Januari 2017.

Sanksi ini merupakan implementasi dari undang-undang bipartisan yang diloloskan Partai Republik dan Demokrat pada tahun lalu terkait intervensi Rusia dalam pemilu Presiden 2018. Trump sempat menunda implementasi ini yang membuat legislator AS meradang.

Senator Robert Menendez dari New Jersey, yang merupakan tokoh Komisi Hubungan Luar Negeri Partai Demokrat meminta Trump untuk membuat strategi komprehensi terhadap Rusia. “Nyaris 15 bulan pemerintahan ini berjalan, rakyat AS dan sekutu kita masih mempertanyakan apakah Presiden bersedia membela demokrasi dan keamanan nasional kita,” kata Menendez.

Sedangkan Senator Marco Rubio dari Partai Republik memuji langkah Trump ini. “Sanksi-sanksi baru ini mengirim sinyal jelas ke Vladimir Putin bahwa pendudukan ilegal Ukraina dan mendukung kejahatan perang rezim Bashar al Assad, upaya meremehkan demokrasi Barat serta serangan siber akan menghasilkan konsekuensi serius bagi dia dan pendukungnya,” kata Rubio.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

10 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

16 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

26 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

30 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya