Putri Eks Agen Mata-mata Rusia Pulih Setelah Diracun di Inggris

Reporter

Yon Yoseph

Jumat, 6 April 2018 11:49 WIB

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan Yulia Skripal, putri mantan agen mata-mata Rusia Sergei Skripal, berangsur membaik. Yulia dan ayahnya di racun di Inggris pada awal Maret 2018.

"Saya sudah sadar lebih dari seminggu yang lalu dan senang bahwa kondisi saya semakin membaik dari hari ke hari," kata Yulia Skripal, seperti dilansir The Australia pada 6 April 2018.

Baca: Rusia Tuding Insiden Skripal Menguntungkan Inggris dan Amerika

Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]

Baca:Eks Intelijen Rusia Terpapar Zat Misterius di Inggris, Siapa Dia?

Advertising
Advertising

Pernyataan Yulia itu merupakan pernyataan publiknya yang pertama dalam kasus yang memicu krisis diplomatik antara Moskow dengan negara-negara Barat. Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, mengaku senang dengan perkembangan itu dan berharap ayah Yulia juga bisa segera sembuh.

"Saya benar-benar bahagia dan saya berharap Sergei Skripal juga akan pulih. Saya yakin suatu hari Yulia akan kembali ke Moskow."

Pernyataan publik pertama Yulia itu dilakukan hanya beberapa jam setelah televisi Rusia merilis rekaman suara yang diklaim merupakan percakapan antara Yulia dan sepupunya Viktoria Skripal di Moskow. Dalam rekaman itu, wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Yulia, mengatakan dia akan segera keluar dari rumah sakit dan ayahnya juga berada dalam kondisi yang baik.

Namun meski mengaku sudah pulih, Yulia sayangnya belum bisa memberikan keterangan rincian terkait insiden, yang menyerang dia dan ayahnya. Yulia mengatakan insiden itu sangat membingungkan.

Inggris menuding Rusia terkait insiden penyerangan dengan racun yang menimpa Yulia dan Skirpal. Akan tetapi, Moskow membantah tuduhan tersebut. Yulia dan ayahnya ditemukan berada dalam kondisi kritis di bangku sebuah taman umum di kota Salisbury pada 4 Maret 2018.

Insiden itu telah memicu gelombang pengusiran diplomatik antara Moskow dan Barat. Lebih dari 150 diplomat Rusia diusir dari beberapa negara sekutu Inggris sebagai pembalasan atas serangan itu. Rusia menanggapi dengan mengusir utusan negara-negara tersebut dengan jumlah yang sama.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

6 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya