Berani Pamer ke Amerika, Siapakah Menhan Cina Wei Fenghe?

Editor

Budi Riza

Rabu, 4 April 2018 17:45 WIB

Presiden Xi Jinping menyerahkan bendera militer Pasukan Pembebasan Rakyat Cina kepada Komandan Pasukan Roket, Wei Fenghe, pada Januari 2016. The Standard - Hongkong

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri Pertahanan Cina Jenderal Wei Fenghe menghiasi media massa global setelah membuat pernyataan berani mengenai posisi negaranya terhadap Amerika Serikat.

Pernyataan itu makin menarik karena dilontarkan saat dia berkunjung ke Moskow untuk bertemu dengan mitranya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, pada Selasa, 3 April 2018. Cina dan Rusia mengumumkan kerja sama strategis untuk menghadapi dominasi unipolar, yang menurut mereka dilakukan Amerika Serikat.

Baca: Militer Cina dan Rusia Bersatu Hadapi Amerika?

Saat keduanya bertemu, Wei, 63 tahun, mengatakan kepada Shoigu, "Cina datang ke Moskow untuk menunjukkan kepada AS dekatnya hubungan militer antara negara Cina dan Rusia. Kami datang untuk mendukung Anda.”

Lalu siapakah Wei yang baru menempati posisinya sebagai Menteri Pertahanan Cina pada pertengahan Maret 2018?

Advertising
Advertising

Baca: Jenderal Top AS: Kami Belum Bisa Hadang Senjata Cina dan Rusia

Menurut media India Times, Wei merupakan orang dekat Presiden Cina Xi Jinping, yang juga baru terpilih sebagai Presiden Cina seumur hidup.

Wei sebelumnya menjabat Komandan Unit Rudal, yang merupakan bagian dari Korps Artileri Kedua dari PLA. Unit ini kemudian dikembangkan menjadi Pasukan Roket PLA dan Pasukan Pendukung Strategis PLA.

Sebagai Menteri Pertahanan, seperti dilansir media The Standard asal Hong Kong, Wei berada di bawah Presiden Xi, yang juga Ketua Komite Pusat Militer, dan dua wakilnya. Namun Wei menjadi tokoh sentral yang langsung membawahi dua juta pasukan Cina.

Sejak sepuluh tahun terakhir, Cina melakukan modernisasi besar-besaran semua teknologi militernya dengan produksi domestik atau melakukan kerja sama manufaktur dengan perusahaan dari negara lain, seperti Rusia.

Pada 2018, Cina menaikkan anggaran militer 8,1 persen menjadi US$ 173 miliar atau sekitar Rp 2.400 triliun. Hal itu membuatnya sebagai negara dengan anggaran militer tahunan kedua terbesar di bawah Amerika.

Menurut Komando Strategis Amerika, Pasukan Rudal Cina merupakan pasukan rudal paling aktif dan beragam kemampuan. Pasukan ini memiliki berbagai jenis rudal terpandu buatan domestik untuk jarak pendek dan menengah yang bisa digunakan untuk menyasar Taiwan, yang dianggap sebagai provinsi pembangkang.

Namun Pasukan Rudal Cina juga memiliki sejumlah rudal terpandu andalan jarak jauh, seperti rudal antarbenua, yang bisa menarget Amerika dan negara sekutu, yang berjarak ribuan kilometer.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

19 menit lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

8 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

20 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

22 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya