Pengadilan Kuwait Hukum Gantung Majikan Bunuh TKW Filipina

Editor

Budi Riza

Selasa, 3 April 2018 13:54 WIB

Warga Filipina berunjuk rasa meminta keadilan bagi tenaga kerja wanita Joanna Demafelis, yang tewas dibunuh majikannya di Kuwait. Reuters

TEMPO.CO, Kuwait - Pengadilan kriminal di Kuwait menjatuhkan hukuman mati bagi sepasang suami istri yang terbukti terlibat dalam pembunuhan pembantu asal Filipina.

Pasangan suami asal Lebanon dan istri dari Suriah ini dinyatakan terbukti bersalah membunuh Joanna Demafelis, 29 tahun, dan menyembunyikan jasadnya di kulkas.

Baca: Dipulangkan dari Filipina, 16 WNI Tiba di Jakarta

Advertising
Advertising

“Pengadilan memutuskan secara in absentia kedua terdakwa dengan hukuman mati dengan cara digantung atas dakwaannya,” begitu bunyi keputusan pengadilan berdasarkan dokumen yang diperoleh media Al-Rai dan dilansir media Al Jazeera, Senin, 2 April 2018 waktu setempat.

Baca: Pengadilan Filipina Restui Tuntutan Anak Marcos, Begini Kisahnya

Demafelis sempat menghilang pada September 2016 dan jasadnya ditemukan pada 6 Februari 2018 di dalam sebuah lemari pendingin di sebuah apartemen yang tidak terpakai. Ini menunjukkan jasad Demafelis telah tersimpan di sana selama lebih dari setahun.

Kedua majikan yaitu Nader Essam Assaf dan istrinya Mona Hassoun dikabarkan melarikan diri dari Kuwait menuju Suriah. Setelah dikejar Interpol, Assaf tertangkap di Suriah dan diserahkan ke Lebanon. Sedangkan Mona masih ditahan di Damaskus. Kedua terdakwa masih bisa mengajukan banding atas hukuman mati yang mereka terima.

Kematian Demafelis ini mengguncang Filipina. Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan penghentian pengiriman pekerja ke Kuwait sehingga memicu ketegangan diplomatik.

Duterte bertekad meminta keadilan atas pekerja Filipina yang mendapat siksaan majikannya. Dia lalu mengirimkan pesawat terbang ke Kuwait untuk membawa semua tenaga kerja yang ingin pulang. Duta besar Filipina untuk Kuwait, Renato Villa, mengatakan ada 6000 pengaduan pekerja Filipina pada 2017 saja.

Menurut media Channel News Asia, ada sekitar 252 ribu pekerja Filipina yang mencari nafkah di Kuwait. Menurut Renato seperti dilansir AFP, ada 4000 pekerja Filipina yang pulang pasca kejadian ini.

Kelompok advokasi HAM mengkritik sistem kafala, yang berlaku di negara-negara teluk. Sistem ini mengatur paspor pekerja dipegang majikan sehingga membatasi ruang gerak dan kebebasan pekerja. Pemerintah Filipina mencoba melindungi para pekerja asa negara itu di kawasan Teluk.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

10 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

Timnas U-23 Vietnam berhasil menuai poin penuh pada laga perdana di Grup D Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

21 hari lalu

Nurul Huda Disiksa Majikan di Oman, Rentannya Pelanggaran HAM pada PMI di Timur Tengah

Nurul Huda menggugah perhatian publik. Video curhatnya tentang pengalaman disiksa oleh majikannya di Oman menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya