Kelompok Penyandera 6 ABK WNI di Libya Bukan Jaringan Taliban

Reporter

Tempo.co

Senin, 2 April 2018 16:11 WIB

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, berbicara dengan keluarga enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sandera dari kelompok bersenjata Benghazi, Libya, saat penyerahan pada pihak keluarga di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 2 April 2018. Enam anak buah kapal (ABK) itu disandera kelompok bersenjata Benghazi, Libya, sejak 23 September 2017 lalu. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata di Benghazi yang menculik 6 ABK WNI pada 23 September 2017 tidak terkait dengan kelompok radikal Taliban. Penyanderaan ABK WNI adalah kelompok bersenjata yang menguasai Benghazi, tetapi anti-pemerintah pusat Libya di Tripoli. Kelompok ini menamai dirinya pemerintahan Libya di Benghazi.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan pada 2011 saat meletupnya revolusi terhadap mantan Pemimpin Libya, Muammar Abu Minyar al-Qaddafi, wilayah Benghazi dikuasai oleh kelompok bersenjata, yang sekarang menguasai Benghazi.

Sebelumnya, pada 2013 sampai 2015 Benghazi pernah diambil alih oleh kelompok radikal Negara Islam Suriah dan Irak atau ISIS. Namun pada 2015, ISIS berhasil dihalau oleh kelompok bersenjata yang sama melalui pertempuran hingga kelompok bersenjata itu kembali menguasai daerah Benghazi.

Baca: Pembebasan ABK WNI di Libya tanpa Uang Tebusan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, berbicara dengan keluarga enam orang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban sandera dari kelompok bersenjata Benghazi, Libya, saat penyerahan pada pihak keluarga di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, 2 April 2018. TEMPO/Subekti.

Advertising
Advertising

Baca: Retno Marsudi Umumkan Pembebasan 6 Sandera WNI di Libya

“Sejak pertama kali mendengar aksi penyanderaan ini kami melakukan upaya-upaya untuk membebaskan para sandera. Kendala yang kami hadapi bukan hanya kendala keamanan, tetapi juga kendala situasi politik,” kata Iqbal, Senin, 2 April 2018 di kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta.

Saat ini, wilayah Benghazi dikuasai oleh kelompok bersenjata anti-pemerintah pusat di Tripoli. Kondisi ini membuat Kemenlu dan pihak-pihak terkait dalam proses pembebasan aksi penyanderaan ini harus hati-hati dan memperhitungkan segala risiko dengan baik. Beruntung, pada 27 Maret 2018 pukul 12.30 sesuai kesepakatan, dilakukan serah-terima 6 ABK WNI yang di sandera dengan kelompok bersenjata tersebut di pelabuhan ikan Benghazi.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

2 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

2 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

2 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

3 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya