Cari Suara, Capres Meksiko Goyang Isu Kontroversial Trump

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 2 April 2018 19:49 WIB

Lopez Obrador Calon Presiden Meksiko Yang Anti-Trump

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat-kandidat terkuat calon Presiden Meksiko menggunakan isu kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk meraup dukungan suara calon pemilih.

Veteran sayap kiri yang memimpin dalam pemilihan, Andres Manuel Lopez Obrador, dan saingan dari kubu konservatif, Ricardo Anaya, memanfaatkan kampanye anti-Meksiko Trump untuk mendulang suara pada Pemilu Meksiko 1 Juli mendatang.

Baca: Soal Kebuntuhan, Penasihat Presiden Amerika Serikat ke Meksiko

Advertising
Advertising

"Baik Meksiko maupun rakyatnya tidak akan menjadi piñata dari pemerintah asing," kata Lopez Obrador pada kerumunan massa yang bersorak di Ciudad Juarez, di perbatasan AS seperti dilansir media SCMP, Ahad, 1 April 2018. Piñata adalah semacam permainan tradisional anak-anak Meksiko.

Baca: Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

Mantan walikota Mexico City berusia 49 tahun itu juga mengulangi kritiknya yang sudah berlangsung lama tentang gagasan Trump soal pembangunan tembok perbatasan. Dia juga mengutuk kebijakan luar negeri Trump dan sikapnya yang dianggap meremehkan orang-orang Meksiko.

Donald Trump memberikan salam perpisahan kepada mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih Hope Hicks di luar Oval Office di Gedung Putih, Washington D.C., AS, 29 Maret 2018. Hope Hicks dipandang media AS sebagai “senjata rahasia” Trump ketika memutuskan maju sebagai calon presiden AS pada pemilu 2016 lalu. REUTERS/Carlos Barria

Seperti dilansir Channel News Asia, Obrador mengatakan,"Kita akan sangat hormat kepada AS dan sebaliknya, kita juga meminta AS menghargai Meksiko."

Sementara itu, Anaya, 39 tahun, bersumpah untuk menjawab Trump dengan sikap yang kuat dan bermartabat. Anaya menentang presiden AS untuk mengambil tindakan terhadap masalah keamanan di sisi perbatasannya sendiri.

"Sama seperti Amerika Serikat khawatir tentang migran tidak berdokumen, Meksiko khawatir tentang perdagangan senjata," kata Anaya. Menurut para kandidat, selama ini pemerintah Meksiko tidak berbuat banyak untuk melawan kebijakan kontroversial Trump.

Sejak menjadi Presiden AS pada Januari 2017, Trump mendesak Meksiko untuk mambayar pembangunan tembok batas kedua negara untuk mengurangi masuknya migran ilegal. Trump juga mendesak Meksiko untuk memberikan kompensasi perdagangan jika tidak ingin produk ekspornya ke AS terkena tarif tambahan seperti produk otomotif.

Menurut jajak pendapat menjelang pemilihan 1 Juli, Lopez Obrador unggul 18 poin atas Anaya. Dia meraup dukungan sebesar 38 persen suara di Meksiko, menurut jajak pendapat oleh lembaga Parametria.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

19 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

21 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

22 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

22 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan dengan Ekuador setelah Penggerebekan di Kedutaan Meksiko

Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Ekuador, setelah polisi secara paksa masuk ke Kedutaan Besar Meksiko

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

22 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Ekuador 'Persona Non Grata' Duta Besar Meksiko

24 hari lalu

Ekuador 'Persona Non Grata' Duta Besar Meksiko

Gara-gara komentar miring Presiden Meksiko tentang pemilu Ekuador, duta besarnya di-persona-non-grata, dan diminta meninggalkan Ekuador.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya