Sebut Paus Fransiskus Diktator, Ksatria Perang Salib Diskors

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 26 Maret 2018 11:11 WIB

Buku kontroversial Paus Fransiskus

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Ordo Malta, yang organisasi kesatria yang berasal dari Perang Salib, diskorsing setelah menulis sebuah buku yang kontroversial tentang Paus Fransiskus.

Henry Sire, seorang sejarawan tamatan Oxford dan seorang ksatria dalam tatanan kuno selama hampir dua dekade, mendapat kecaman karena menulis buku yang dianggap sebagai "serangan keji".

Baca: Paus Fransiskus Serukan Kaum Muda Tetap Meneriakkan Suara Hati

Sire baru-baru ini menerbitkan buku yang diberi judul The Dictator Pope, yang menggambarkan Paus asal Argentina itu sebagai sosok otoriter dan manipulatif.

Advertising
Advertising

Melalui buku itu, Sire mengklaim era kepausan Fransiskus adalah yang paling tirani dan tidak berprinsip pada zaman moderen.

Baca: Paus Fransiskus Minta Maaf pada PSK Korban Kejahatan Umat Katholik

Henry Sire sedang memegang buku berjudul "Phoenix from the Ashes", yang juga ditulisnya. Catholic Herald -- Joseph Shaw

"Ketika tidak ada kamera televisi, Paus Fransiskus berubah menjadi orang lain: arogan, tidak suka dengan orang lain, vulgar dalam bahasanya dan terkenal karena ledakan kemarahannya yang kejam yang diketahui semua orang, dari kardinal sampai pengemudi mobil," tulis sejarawan itu.

Sire juga mengklaim dalam bukunya bahwa Fransiskus terpilih sebagai Pemimpin Umat Katolik Dunia berkat bantuan para "mafia" kardinal progresif.

Dalam sebuah cuitan baru-baru ini, Sire juga menggambarkan Paus sebagai monster yang menduduki tahta kepausan.

Perselisihan ini adalah pertempuran terbaru antara mereka yang mendukung Paus Fransiskus dan kaum konservatif, yang sangat menentang sentuhan populis dan agenda reformasinya.

Kaum konservatif marah dengan saran Bapa Suci umat Katolik itu, yang mengatakan bahwa pasangan yang bercerai dapat diizinkan untuk menerima Komuni Suci.

Sire, yang mendapat gelar ksatria sejak 2001, dikontrak untuk menulis sejarah dan hidup Paus dari tahun 2013 hingga 2017 di markas besarnya di Roma.

Buku itu diterbitkan secara elektronik pada tahun 2016, tetapi Sire kemudian menulis buku kedua, tanpa sepengetahuan kelompok ksatria, tentang Fransiskus dan kepausannya, yang kontroversial. Buku kedua ini, seperti dilansir Catholic Herald dari media Tablet, diluncurkan dalam bahasa Italia dan Inggris.

Paus Fransiskus menyapa fisikawan Stephen Hawking pada sidang paripurna Akademi Ilmu Kepausan, di Vatikan, 28 November 2016. Hawking lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris, dan pada usia 22 tahun ia didiagnosa mengidap penyakit saraf motorik yang langka. AP/L'Osservatore Romano

Awalnya buku itu diterbitkan dengan nama pena, Marcantonio Colonna, yang merupakan nama seorang bangsawan Italia yang bertempur di Perang Lepanto pada 1571. Saat itu pasukan angkatan laut Eropa menciptakan kekalahan besar bagi Kekaisaran Ottoman di lepas pantai Yunani.

Namun identitas penulis buku itu sebenarnya adalah Sire, yang merupakan seorang konservatif Katolik dan pernah mempertanyakan reformasi liberalisasi Konsili Vatikan II pada 1960-an.

Menurut media Catholic Herald, setelah ini terungkap, para ksatria di Ordo Malta mengambil keputusan untuk menangguhkannya dari tugas.

Pengurus Ordo itu menyatakan sangat mengutuk serangan keji terhadap Paus. "Ordo Malta memisahkan diri dari posisi yang disampaikan dan menganggap isi buku itu merupakan pelanggaran berat kepada Yang Mulia, Paus Fransiskus," demikian pernyataan Ordo, seperti dilansir Telegraph pada 23 Maret 2018. Investigasi internal telah diluncurkan.

Sire, 68, yang lahir di Barcelona dan memiliki keturunan Prancis, menjalani pendidikan di Stonyhurst College di Lancs. Dia kemudian belajar sejarah di Exeter College, Oxford. Dia mengeluarkan pernyataan yang mengklaim sanksi yang diterimanya melanggar hukum.

"Proses hukum terhadap saya sepenuhnya ilegal," kata Sire, yang mengklaim sanksi itu justru melanggar peraturan ordo itu sendiri.

Ordo Malta memiliki reputasi sebagai sebuah badan amal Katolik yang menyediakan tempat perawatan, klinik dan bantuan lain untuk orang-orang di zona konflik dan daerah yang dilanda bencana alam.

Didirikan pada abad ke-11 untuk melindungi para peziarah yang melakukan perjalanan ke Tanah Suci, Orde Pegawai Militer Internasional dari St. John of Jerusalem, Rhodes dan Malta memiliki sekitar 25.000 karyawan, yang dibayar, dan lebih dari 80.000 sukarelawan di seluruh dunia.

Ordo ini adalah entitas berdaulat yang memiliki status pengamat di PBB dan memelihara hubungan diplomatik dengan lebih dari 100 negara. Paus Fransiskus belum menanggapi soal buku ini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

5 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

8 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

14 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

18 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

23 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

24 hari lalu

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

Istana Kepresidenan memastikan pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus bakal bertemu Presiden Jokowi saat melawat ke Indonesia beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

25 hari lalu

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

Paus Fransiskus rencana datang ke Indonesia September 2024 setelah diundang Jokowi dua tahun lalu. Ini profil perjalanannya menjadi Paus.

Baca Selengkapnya

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

25 hari lalu

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

26 hari lalu

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza, kali ini lewat pidato Minggu Paskah di Vatikan.

Baca Selengkapnya