Kapal Penghancur Amerika Datang, Cina Meradang

Editor

Budi Riza

Sabtu, 24 Maret 2018 10:12 WIB

Kapal Perang Penghancur USS Mustin. Reuters.

TEMPO.CO, Washington – Sebuah kapal perang jenis perusak milik angkatan laut Amerika Serikat mendekati pulau buatan Cina di Laut Cina Selatan dalam jarak 12 mil, yang merupakan batas wilayah laut yang diakui secara internasional.

Kapal penghancur Mustin ini berlayar mendekati kawasan karang Mischief Reef di Kepulauan Spratly dan melakukan sejumlah manuver.

Baca: Perang Dagang, Cina Desak Amerika Serikat Batalkan Tarif

Manuver militer ini digelar bersamaan dengan ketegangan perang dagang antara Amerika dan Cina, yang dipicu pengenaan kenaikan tarif barang impor Cina oleh Presiden Donald Trump.

Baca: Perang Dagang, Cina Tuding Amerika Pelanggar Aturan WTO

“Kita melakukan operasi navigasi kebebasan reguler dan rutin, yang sudah kami lakukan dulu dan akan lakukan di masa depan,” kata Letnan Komandan Nicole Schegman, juru bicara Armada Pasifik Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters, Jumat, 23 Maret 2018.

Aksi Amerika ini menimbulkan balasan dari Cina dengan mengirimkan dua kapal angkatan laut untuk melakukan pengusiran. Kementerian Pertahanan Cina mengatakan tindakan kapal Amerika itu membahayakan kedaulatan dan keamanan Cina sehingga mengancam perdamaian dan stabilitas regional.

Kementerian Pertahanan Cina mengatakan aksi kapal Amerika itu bisa menimbulkan masalah dan insiden di lapangan.

Seperti dilansir Channel News Asia dari pernyataan Kementerian Pertahanan Cina, “Perilaku provokatif AS hanya akan membuat militer Cina memperkuat kemampuan pertahanan di semua area.”

Pada Januari, kapal penghancur Amerika berlayar dekat Scarborough Shoal, sebuah laguna yang diklaim Cina di Laut Cina Selatan.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

12 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

22 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya