Terjerat Kasus Uang Gaddafi, Sarkozy: Hidup seperti di Neraka

Editor

Budi Riza

Kamis, 22 Maret 2018 15:47 WIB

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyampaikan pidato dalam konferensi pers mengumumkan rencana dana untuk penyakit Kanker , di Marseille, Prancis (2/11/09). Nicholas Sarkozy adalah salah satu kepala negara dengan gaji tertinggi yaitu USD 318.000 setara 3,6 miliar rupiah atau 304 juta/bulan. (ERIC FEFERBERG/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Paris -- Bekas Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, mengatakan kepada penyidik bahwa tudingan dirinya menerima uang kampanye gelap dari bekas diktator Libya, Muammar Gaddafi, adalah fitnah dan membuat hidupnya terasa seperti di neraka.


Saat ini, Sarkozy sedang menjalani investigasi dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan menerima uang Gaddafi untuk kampanye pilpres 2007 sebanyak US$6 juta dollar atau sekitar Rp82 miliar.

Baca: Eks Presiden Prancis Sarkozy Jadi Tersangka Kasus Uang Gaddafi

Advertising
Advertising


"Fitnah kejam ini membuat hidup saya seperti di dalam neraka sejak 11 Maret 2011," kata Sarkozy, 63 tahun, seperti diberitakan media Le Figaro dari Prancis, yang dikutip Reuters, Kamis, 22 Maret 2018.

Menurut Sarkozy, seperti dilansir CNN, dia menyesalkan tuduhan kepada dirinya karena tidak disertai bukti nyata.


Gaddafi sendiri, yang sempat memerintah selama 49 tahun, tewas diserang pemberontak saat bersembunyi di got di kota Sirte pada 2011 saat terjadi pemberontakan. Dia ditangkap lalu dipukuli sejumlah massa dan ditembak mati.

Baca: Prancis: Nicolas Sarkozy Terima Uang Dari Libya

Bekas Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, didakwa menerima uang dari mantan pemimpin Livya Muammar Qadafi untuk dana kampanye 2007. [Patrick Hertzog/Reuters]
Soal uang Gaddafi ini, Sarkozy selalu membantah telah menerima uang gelap itu dan menyebutnya sebagai fitnah.


Pemeriksaan kasus uang kampanye ini merupakan kasus kedua yang sedang dihadapi Sarkozy. Kasus pertama adalah mengenai penggunaan uang kampanye secara ilegal karena melebih batas maksimal yang berlaku di Perancis. Penyelidik juga menjajaki kemungkinan Saarkozy melakukan apa yang disebut oleh media Le Monde sebagai korupsi pasif.


Kasus uang kampanye dari diktator Libya itu terungkap setelah Gaddafi terjungkal dari posisinya lewat serangan separatis yang menewaskannya di Sirte pada 2011.


Anak Gaddafi, Saif Al Islam, bercerita kepada media bahwa ayahnya pernah memberikan uang sebanyak US$6 juta ata sekitar Rp82 miliar, yang diberikan lewat kepala intelejen Libya kepada tim kampanye Sarkozy melalui pengusaha bernama Ziad Takieddine. Saif meminta uang itu dikembalikan karena milik rakyat Libya.

Berita terkait

Anak Muammar Gaddafi Ditahan di Lebanon hingga Kritis, Libya Minta Dibebaskan

15 Agustus 2023

Anak Muammar Gaddafi Ditahan di Lebanon hingga Kritis, Libya Minta Dibebaskan

Hannibal Gaddafi, anak Muammar Gaddafi mogok makan di penjara Lebanon setelah ditahan tanpa dakwaan yang jelas.

Baca Selengkapnya

Ditahan Tanpa Alasan. Anak Muammar Gaddafi Mogok Makan hingga Kritis

3 Juli 2023

Ditahan Tanpa Alasan. Anak Muammar Gaddafi Mogok Makan hingga Kritis

Putra bungsu mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi mogok makan di sebuah penjara di Lebanon. Kini ia dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

ICC Menerbitkan Surat Penangkapan Putin, Apa Konsekuensinya?

20 Maret 2023

ICC Menerbitkan Surat Penangkapan Putin, Apa Konsekuensinya?

Presiden Rusia Vladimir Putin adalah kepala negara ketiga yang didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) saat masih berkuasa.

Baca Selengkapnya

Kisah Muammar Gaddafi Hari Ini di 1970 Jadi PM Libya hingga Ujung Kekuasaannya

16 Januari 2022

Kisah Muammar Gaddafi Hari Ini di 1970 Jadi PM Libya hingga Ujung Kekuasaannya

Diangkatnya Muammar Gaddafi menjadi Perdana Menteri Libya, tak terlepas dari keberhasilannya dalam mengkudeta Raja Idris pada September 1969.

Baca Selengkapnya

Komisi Pemilihan Libya Coret 25 Capres Termasuk Anak Muammar Gaddafi

25 November 2021

Komisi Pemilihan Libya Coret 25 Capres Termasuk Anak Muammar Gaddafi

Komisi pemilihan Libya mencoret Saif al-Islam Gaddafi sebagai calon kontestan dalam pemilihan presiden. Dari 98 calon, 25 dicoret

Baca Selengkapnya

Setelah Gaddafi, Panglima Pengepung Tripoli Khalifa Haftar Ikut Pilpres Libya

17 November 2021

Setelah Gaddafi, Panglima Pengepung Tripoli Khalifa Haftar Ikut Pilpres Libya

Setelah Saif al-Islam Gaddafi yang menjalani vonis mati ikut Pilpres Libya, Khalifa Haftar, yang mengepung Tripoli mengumumkan pencaloannya

Baca Selengkapnya

Jadi Capres Libya, Putra Muammar Gaddafi Adalah Terpidana Mati

15 November 2021

Jadi Capres Libya, Putra Muammar Gaddafi Adalah Terpidana Mati

Putra Muammar Gaddafi, Saif al-Islam Gaddafi maju dalam pencalonan presiden Libya. Ia merupakan terpidana mati.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Satu Tahun Penjara

30 September 2021

Eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Satu Tahun Penjara

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada Kamis dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena pendanaan kampanye ilegal pada pemilu 2012.

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Tiga Tahun karena Korupsi

2 Maret 2021

Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy Divonis Tiga Tahun karena Korupsi

Nicolas Sarkozy divonis 3 tahun karena menawarkan jabatan kepada hakim senior sebagai imbalan informasi penyelidikan kasus pembayaran kampanye 2007.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Afrika Selatan Sembunyikan Uang Gaddafi Rp 423,5 M?

7 April 2019

Eks Presiden Afrika Selatan Sembunyikan Uang Gaddafi Rp 423,5 M?

Mantan presiden Afrika Selatan Jacob Zuma disebut-sebut telah menyembunyikan ke luar negeri uang milik Muammar Gaddafi senilai Rp 423,5 miliar.

Baca Selengkapnya