Ingin Bebas Tugas, Presiden Myanmar Mundur

Rabu, 21 Maret 2018 13:22 WIB

Htin Kyaw. irrawaddy.com

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Myanmar Htin Kyaw menyatakan mengundurkan diri karena ingin bebas dari tugas dan segala tanggung jawab. Demikian bunyi pernyataan dari kantornya yang disampaikan melalui laman Facebook pada Rabu, 21 Maret 2018.

Baca: Bukan Suu Kyi, Htin Kyaw yang Menjadi Presiden Myanmar

Calon Presiden Myanmar Dari kiri: Htin Kyaw, Myint Swe, dan Henry Van Thio. Thaipbs.or.th

Htin Kyaw adalah pemimpin sipil Myanmar yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan pemimpin de facto negara, Aung San Suu Kyi. Dia dipilih sendiri oleh peraih Nobel Perdamaian itu untuk menjadi presiden. Itu dilakukan karena, menurut konstitusi negara pada masa pemerintahan militer, Suu Kyi tidak bisa menduduki posisi tinggi.

Ada spekulasi dari berita yang dilansir sejumlah media lokal bahwa Htin Kyaw mengalami masalah kesehatan. Tapi kabar tersebut dibantah pejabat pemerintahannya.Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS

Advertising
Advertising

Sementara itu, Channel News Asia mengatakan peran Htin Kyaw selama ini diberikan sepenuhnya kepada Suu Kyi, yang juga sebagai penasihat negara. "Htin Kyaw adalah sekutu kunci dalam pemerintahan bersama partai pimpinan Suu Kyi," tulis Channel News Asia.

Baca: Htin Kyaw Dilantik sebagai Presiden Myanmar

Belum ada calon yang menggantikan posisi Htin Kyaw untuk jangka waktu lama, tapi beberapa nama pejabat senior partai sempat dimunculkan. Wakil Presiden Myanmar Myint Swe, seorang mantan jenderal, sesuai dengan konstitusi akan mengambil peran hingga terpilihnya presiden baru.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya