TEMPO.CO, Yangoon - U Htin Kyaw dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi terpilih menjadi Presiden Myanmar melalui sidang di parlemen, Selasa, 15 Maret 2016.
Seperti pemimpin partai, semua anggota NLD bersorak-sorai setelah pria 69 tahun yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Myanmar itu dinyatakan sebagai Presiden Myanmar secara sah oleh parlemen. Selain mendapatkan ucapan selamat dari Suu Kyi, Htin Kyaw juga menerima ucapan dari para pemimpin dunia.
"Saya bangga atas terpilihnya dia sebagai Presiden Myanmar, baik selaku bangsa maupun atas nama negara. Tugas-tugas kepala negara dan pemimpin pemerintah telah siap dilimpahkan kepada dia," kata Presiden U Thein Sein.
Dari Thailand juga datang ucapan selamat. "Hubungan Thailand-Myanmar selalu terjalin dengan baik," ujar pemimpin junta militer, Prayut Chan-ocha, sebagaimana dikutip AFP.
"Selamat, semoga terpilihnya U Htin Kyaw dapat memperkuat hubungan Myanmar-India," kata Presiden India Narendra Modi.
"Saya mengucapkan selamat kepada rakyat Myanmar yang telah melangkah ke arah era bersejarah dalam transisi politik di sana. Saya juga mengakui peran Aung San Suu Kyi dan perjuangan panjangnya dalam membangun demokrasi di Myanmar. Perjuangannya dalam mempersatukan Myanmar tidak pernah berhenti, baik dari sisi politik maupun pembangunan ekonomi," tutur Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull.
"Selamat kepada rakyat Myanmar atas terpilihnya presiden baru yang dipilih secara demokratis untuk pertama kalinya selama lebih-kurang 50 tahun. Ke depan, kami ingin bekerja sama dengan U Htin Kyaw," ucap Perdana Menteri Inggris David Cameron.
MYANMAR TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN