Racun Novichock Diduga Ditaruh dalam Koper Putri Eks Intel Rusia
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Maria Rita Hasugian
Sabtu, 17 Maret 2018 16:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Racun saraf kelas militer, Novichok, yang meracuni mantan intelijen Rusia Sergei Skripal diduga ditaruh dalam koper putrinya sebelum meninggalkan Moskow, Rusia menuju Inggris.
Hal itu diungkapkan seorang sumber seperti pemberitaan Reuters pada 16 Maret 2018. Penyelidik Inggris sedang mengerjakan teori bahwa racun tersebut dioleskan di pakaian, kosmetik atau hadiah yang dibuka di rumah Skripal di Salisbury, Inggris.
Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia
Skripal, 66 usia, dan putrinya Yulia, 33 tahun, ditemukan tak sadarkan diri di bangku di luar pusat perbelanjaan di kota Salisbury, Inggris selatan pada tanggal 4 Maret. Keduanya sekarat di rumah sakit sejak saat itu.
Menurut polisi antiterorisme Inggris, Yulia Skripal terbang ke London dari Rusia pada 3 Maret untuk menemui ayahnya.
Sebelumnya Inggris telah menemukan racun yang juga meracuni seorang perwira polisi Inggris yang berada di lokasi Skripal dan putrinya ditemukan tak sadarkan diri. Racun itu diketahui sebagai Novichok, racun saraf mematikan yang pertama kali dikembangkan oleh militer Uni Soviet. Rusia dituding melakukan serangan senjata kimia pertama kalinya di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Baca: Rusia Tantang Inggris Buka Kasus Racun Eks Intel di DK PBB
Inggris murka atas peristiwa racun yang menyerang Skripal dan putrinya serta seorang polisi, dan 21 orang lainnya dengan mengusir 23 diplomat Rusia.
Amerika Serikat, Jerman dan Prancis bersama Inggris pada Kamis, 15 Maret 2018, mendesak Rusia menjelaskan mengenai serangan racun tersebut. "Rusia sepertinya berada di balik serangan racun tersebut," kata Presiden Donald Trump.
Pemerintah Rusia membantah terlibat dalam serangan ini dan meminta akses kepada Inggris untuk memeriksa langsung peristiwa ini, termasuk sampel racun Novichok yang digunakan. Rusia pun menegaskan segera mengusir diplomat Inggris dari negaranya.