Kasus Agen Rahasia, Inggris Usir 23 Diplomat Rusia

Rabu, 14 Maret 2018 21:15 WIB

Jeremy Corbyn dan Theresa May. bbc.com

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mengusir 23 diplomat Rusia dan menurunkan tingkat hubungan diplomatik setelah Perdana Menteri Theresa May mengatakan pemerintahan Vladimir Putin terlibat dalam serangan racun di wilayah kedaulatannya.

Dalam laporannya, Rabu, 14 Maret 2018, situs berita CornwallLive menyebutkan Inggris saat ini menghadapi Perang Dingin dengan Rusia terkait dengan aksi racun terhadap bekas agen mata-mata Rusia di Salisbury pada Ahad, 4 Maret 2018.

Baca: Novichok, Racun Bikin Eks Agen Rahasia Rusia Sekarat

Sergei Skripal. RTR/via Reuters TV

Selain menyatakan perang dingin, CornwallLive melanjutkan, Inggris mengusir 23 dari 58 diplomat Rusia.

Advertising
Advertising

"Mereka hanya memiliki waktu seminggu di sini, setelah itu harus hengkang," kata May di depan anggota parlemen Inggris saat makan siang. "Ini akan menjadi pengusiran terbesar selama 30 tahun."

May juga mengatakan para menteri dan keluarga kerajaan akan memboikot Piala Dunia di Rusia, yang digelar pada Juni 2018. Bahkan Inggris akan membekukan aset Rusia jika dianggap membahayakan.

Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan Mark Rowley bersama Chief Medical Officer Sally Davies memberikan pernyataan pers mengenai Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, yang diracuni di pusat perbelanjaan Salisbury, Inggris, 7 Maret 2018. REUTERS/Henry Nicholls

Pernyataan keras May tersebut terkait dengan tudingan pelanggaran hukum atas percobaan pembunuhan terhadap seorang bekas agen mata-mata Rusia, Sergei Skripal. "Rusia telah melakukan pelanggaran hukum menggunakan kekuatan negara di wilayah Inggris," ucapnya.

Baca: Agen Rahasia Rusia Diracun, Inggris Kirim Pasukan ke Salisbury

Skripal, seorang bekas agen rahasia Rusia berpangkat kolonel, dan putrinya, Yulia, 33 tahun, ditemukan sekarat di sebuah bangku di luar pusat perbelanjaan Salisbury, selatan Inggris, pada 4 Maret 2018.

Dalam pemeriksaan tim medis, keduanya saat ini berjuang hidup di sebuah rumah sakit di Inggris setelah terpapar racun. Agen Rusia diduga kuat terlibat dalam serangan ini.

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

15 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

1 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya