Rachid Nekkaz Bayar Denda Ribuan Wanita Berburqa di Eropa

Selasa, 13 Maret 2018 08:05 WIB

Rachid Nekkaz, pengusaha Aljazair membayar denda bagi wanita Muslim yang dihukum karena mengenakan burqa, niqba atau hijab di sejumlah negara di Eropa.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Aljazair membayar denda bagi wanita Muslim yang dihukum karena mengenakan burqa, niqba atau hijab di sejumlah negara di Eropa dan negara lainnya. Baru-baru ini Rachid Nekkaz, nama pengusaha Ajazair itu membayar denda untuk wanita muslim yang mengenakan burqa di Denmark.

Rachid Nekkaz mengatakan, dia siap membayar denda bagi wanita muslim menyusul larangan burqa atau niqab OLEH pemerintah Denmark pada 6 Februari 2018.

Baca: Wanita Suriah Bakar Burqa Rayakan Kekalahan ISIS

Nekkaz pun menjadi sosok terkenal karena aksinya membayar denda wanita yang memakai cadar atau burqa yang dilarang di banyak negara Eropa, termasuk Prancis, pada tahun 2010.

Dia menuturkan, selama ini telah membayar denda bagi sekitar 1538 wanita di enam negara Eropa, Prancis, Belgia, Swiss, Belanda, Austria dan Jerman.

Sejumlah wanita dan anak-anak mengangkat senjata saat menggelar aksi di Sanaa, Yaman, 13 Januari 2017. Dalam aksi tersebut mereka menyatakan mendukung kelompok Houthi yang tengah berjuang melawan pasukan pemerintah Yaman yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi. REUTERS/Khaled Abdullah

Baca: Politikus Anti-Islam Kenakan Burqa dalam Sidang Senat Australia

Pebisnis yang juga aktivis politik Aljazair sudah menghabiskan uang sekitar 1 juta euro atau setara Rp 16,9 miliar untuk membayar denda terkait burqa.

"Penting untuk membuka mata pemerintah Eropa bahwa mereka membatasi kebebasan. Mereka tidak bisa melakukan apa yang mereka inginkan, "kata Nekkaz seperti dilansir Al Jazeera pada 11 Maret 2018.

Baca: Wanita Iran Ramai-ramai Buka Jilbab di Depan Umum, Ada Apa?

Advertising
Advertising

Nekkaz mengatakan, sebelum Denmark, baru-baru ini dia berada di Iran untuk mendukung pembebasan 29 wanita yang ditangkap pada 8 Maret lalu karena menolak mengenakan jilbab pada Hari Perempuan Sedunia.

"Saya tidak membela agama, tapi kebebasan. Prinsip kebebasan adalah hak universal, "katanya.

Nekkaz menegaskan, pemerintah Denmark perlu memahami bahwa para wanita Muslim mengenakan kerudung atau burqa, niqab dengan kehendak bebas mereka sendiri.

Berita terkait

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

11 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

11 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

17 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

21 hari lalu

Setelah 6 Bulan Perang di Gaza, Bagaimana Dukungan Eropa terhadap Palestina?

Spanyol dan Irlandia sedang mendiskusikan rencana kolektif untuk mengakui Negara Palestina di tengah-tengah perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

21 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

22 hari lalu

Syarat Pengguna WhatsApp di Eropa Diturunkan Kembali ke Usia 13 Tahun

WhatsApp menyatakan perubahan untuk menyeragamkan syarat usia pengguna di kawasan lain. Bagaimana dengan kepentingan perlindungan anak-anak?

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

24 hari lalu

PM Spanyol Gelar Tur Eropa, Galang Dukungan Pengakuan Negara Palestina

PM Spanyol Pedro Sanchez akan melaksanakan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan terhadap pengakuan negara Palestina

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya