Eks Intelijen Rusia Diduga Terkena Racun Nerve Agent, Ini Cirinya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Maret 2018 17:51 WIB

Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Inggris masih menyelidiki jenis racun yang membuat mantan intelijen Rusia dan MI6, Sergei Skripal dan putrinya tak sadarkan diri dan sekarat dalam perawatan di rumah sakit. Beberapa media internasional melaporkan tentang seperti apa sifat dan kedahsyatan racun terhadap nyawa mantan perwira militer Rusia berpangkat kolonel itu.

Racun kimia itu menyerang sistem syaraf atau dikenal sebagai nerve agent. VX, racun yang menewaskan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada 13 Februari 2017, merupakan salah satu jenis nerve agent.

Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]


Baca: Mantan Intelijen Rusia dan MI6 Sekarat di Inggris

Jenis lainnya adalah sarin yang berbentuk gas dan cairan. Sarin masuk dalam kelompok racun organophoshate yang digunakna untuk membunuh gulma, misalnya.

Advertising
Advertising

Dari segi kekuatannya untuk membunuh target, VX bersifat lebih berbahaya dibandingkan sarin. VX disebut sebagai senjata pembunuh massal.

Racun yang menyerang sistem syarat tubuh kerap digunakan di berbagai zona perang selama beberapa tahun terakhir.

Secara teknis, pembuatan racun ini tidak sulit. Hanya butuh sedikit pengetahuan tentang kimia. Namun karena racun bersifat mematikan, maka hampir pasti dibutuhkan laboratorium untuk membuatnya tanpa perlu peralatan canggih.

Baca: Eks Intelijen Rusia Terpapar Zat Misterius di Inggris, Siapa Dia?

Untuk mengakses bahan-bahan kimia untuk pembuatan racun mematikan ini, maka pelaku memiliki akses ke sumber-sumber yang dikuasai negara.

Namun, menurut Badan Kesehatan Publik Inggris, racun ini tidak beresiko dalam skala lebih luas.

"Kami percaya dua orang yang menderita sakit itu merupakan target khusus," kata Mark Rowley, Asisten Komisioner Polisi Metropolitan Inggris, mengutip laporan www.independent.co.uk, 8 Maret 2018.

Racun kemudian disebarkan ke orang yang menjadi target dengan berbagai cara termasuk lewat makanan atau minuman, atau disemprotkan ke arah target.

Mantan intelijen Rusia yang kemudian bekerja untuk intelijen Inggris, MI6 , Alexander Litvinenko, sekarat karena terkena racun radioaktif polonium-210 dan dirawat di Inggris. [Novinky.cz]


Baca: Rusia Menolak Terlibat di Insiden Racun Agen Rahasia di Inggris

Dan, kasus racun yang menyerang Sergei Skripal dan putrinya mengingatkan kembali kasus pembunuhan mantan intelijen Rusia, Alexander Litvinenko tahun 2006.

Litvinenko diracun dengan menggunakan radioaktif polonium-210 yang dituangkan dalam cangkir minuman saat bersama mantan intelijen Rusia juga, Dmitri Kovtun di satu hotel di London pada 1 November 2006.

Mantan perwira Rusia berpangkat kolonel ini tewas enam hari sesudah menelan racun itu.

Hingga saat ini, mantan intelijen berusia 66 tahun ini masih sekarat di rumah sakit. Polisi Inggris masih mengejar saksi maupun diduga tersangka pelaku yang terpantau dari kamera CCTV.

INDEPENDENT.CO.UK | EXPRESS.CO.UK | AL JAZEERA

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

7 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

8 hari lalu

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

8 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

9 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

13 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya