PBB: Rusia dan Amerika Serikat Penyebab Kematian di Suriah
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 7 Maret 2018 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut catatan PBB, serangan udara Rusia dan Amerika Serikat di Suriah menjadi penyebab kematian warga sipil di sana.
Sejumlah diplomat di markas PBB mengatakan, Dewan Keamanan PBB pada Rabu, 7 Maret 2018, mengatakan mereka mendesak kedua negeri kuat itu membicarakan masalah gencatan senjata 30 hari yang terancam gagal.
Baca: Amerika Vs Rusia: Sekitar 100 Anggota Pasukan Pro Suriah Tewas
Prancis dan Inggris meminta Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan penting menyusul serangan udara dan bentrok darat yang masih berlanjut di Ghouta Timur, Suriah.
Sementara itu, pada Selasa, 6 Maret 2018, penyelidik kejahatan perang PBB mengatakan, serangan Rusia dan koalisi Amerika Serikat menimbulkan kematian warga sipil dalam jumlah besar.
"Sedangkan pemerintah Assad telah melanggar hukum dengan menggunakan senjata kimia guna menghabisi pemberontak di Ghouta Timur, kata diplomat seperti dikutip SBS, Rabu.
ISIS dan kelompok pemberontak lain juga dimasukkan ke dalam daftar penjahat perang termasuk melakukan serangan mematikan terhadap warga sipil dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia.
Baca: Rusia Kirim Jet Tempur Modern ke Suriah, Amerika Serikat Prihatin
Paulo Pinheiro, Ketua Tim Penyelidik PBB di Suriah, mengatakan, serangan itu datang pada saat yang sangat gelap dalam konflik ini, ketika pertempuran meningkat di Idlib, Afrin dan Ghouta.
Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi gencatan senjata untuk Suriah selama 30 hari guna memberikan kesempatan akses bantuan kemanusiaan ke Ghouta Timur. Namun resolusi itu tak berjalan baik. Rusia, Amerika Serikat, Suriah dan pemberontak melanggarnya.