Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Vs Rusia: Sekitar 100 Anggota Pasukan Pro Suriah Tewas

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump dan Putin  menyetujui sebuah pernyataan tentang Suriah, saat berbincang ketika sesi foto. REUTERS/Jorge Silva
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump dan Putin menyetujui sebuah pernyataan tentang Suriah, saat berbincang ketika sesi foto. REUTERS/Jorge Silva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengecam serangan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang menggelar serangan di dekat provinsi timur Deir Ezzor, Suriah. Serangan ini menewaskan sekitar 100 pasukan pro pemerintah Suriah, yang didukung Rusia. Serangan ini meningkatkan ketegangan antara Rusia dan AS.

Koalisi yang dipimpin AS pada Rabu mengumumkan pasukan gabungan Syrian Democratic Forces (SDF) sehari sebelumnya mendapat serangan tiba-tiba oleh sekitar lima ratus ratusan pasukan pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Baca: Bicarakan Suriah, Turki dan Rusia Sepakat Bertemu di Istanbul

 
 

Para milisi pro-Suriah ini berkumpul di dekat garis dekonstruksi Sungai Effrat, yang memisahkan pemerintah pro-Suriah dan koalisi yang didukung oleh AS untuk menyerang ISIS.

Baca: Pilot Tempur Rusia Ledakkan Diri Sebelum Ditangkap Milisi Suriah

 

Serangan koalisi yang dipimpin AS dilakukan dengan artileri darat serta didukung serangan pesawat jet tempur. Ini menimbulkan korban masif sehingga telah membuat marah Rusia dan Suriah.

Pemerintah Suriah menuduh AS melakukan agresi dan Rusia mengecam kehadiran pasukan Amerika Suriah sebagai ilegal. Rusia juga menuduh AS berusaha merebut minyak Suriah.

"Kejadian baru-baru ini sekali lagi menunjukkan bahwa kehadiran militer ilegal Amerika Serikat di Suriah sebenarnya bertujuan untuk mengendalikan aset ekonomi negara ini dan tidak berperang melawan kelompok teror internasional ISIS," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. Berita ini dilansir CBC News dan Washington Post.

Seperti dilansir Newsweek pada 8 Februari 2018, pemerintah AS mengatakan melakukan tindakan pembelaan bukan agresi karena kelompok itu diduga akan melakukan serangan setelah berusaha mendekati markas pasukan koalisi.

Juru bicara koalisi AS, Kolonel Thomas F. Veale mengatakan serangan dilakukan setelah pasukan pemerintah pro-Suriah menyerang markas besar SDF, sebuah milisi beranggotakan mayoritas Kurdi dan etnis minoritas , dengan tembakan artileri, tembakan mortir dan tank. Ini terjadi sekitar lima mil sebelah timur sebuah perbatasan yang disepakati di dekat Kota Khusham. Pasukan pro-pemerintah datang dengan kekuatan sekitar 300 sampai 800 orang.

"Setelah 20 sampai 30 peluru artileri dan tank mendarat sejauh 500 meter dari lokasi markas SDF, Pasukan Demokratik Suriah yang didukung oleh Koalisi menargetkan penyerang dengan kombinasi serangan udara dan artileri," kata Veale. "Tindakan ini dilakukan untuk membela diri."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Veale berspekulasi pasukan pro-Assad mungkin telah mencoba untuk merebut kembali ladang minyak dan gas yang berada di lokasi sekitar. Ladan ini berada di bawah kendali ISIS pada 2014 sebelum SDF menguasainya pada September lalu.

Ini adalah bentrokan paling serius yang melibatkan Amerika Serikat dan Suriah dan Rusia sejak pasukan AS. mulai menyerang ke timur laut Suriah pada akhir 2015 untuk mendukung pejuang Kurdi dan Arab melawan ISIS.

Ini menggambarkan kompleksitas medan perang sekarang bahwa perang melawan kelompok ekstremis berkelok-kelok sehingga Amerika Serikat menguasai keseluruhan sekitar seperempat Syria.

Pemerintah Suriah dan sekutunya Iran telah berulang kali meminta pasukan AS untuk meninggalkan Suriah sekarang karena perang melawan ISIS hampir berakhir. Dan mereka secara teratur mengancam akan melakukan perang untuk mengusir orang-orang Amerika jika mereka tidak pergi.

Rusia telah menuduh AS melindungi ISIS dan kelompok jihad lainnya untuk membenarkan kehadiran militernya di Suriah, yang oleh pemerintah Assad dianggap "tidak sah."

Namun, pemerintahan Donald Trump mengumumkan strategi baru Suriah bulan lalu di mana pasukan AS akan tetap berada di Suriah timur laut sampai ada penyelesaian damai mengenai perang yang lebih luas yang mencakup transisi dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Tidak adanya tanda-tanda kesepakatan damai semacam itu, militer AS saat ini berkomitmen untuk berada di Suriah hingga waktu tidak terbatas, yang ditentang semua pemain utama di negara ini.

Prospek pasukan AS akan tetap berada di Suriah sementara menopang upaya orang Kurdi untuk mengamankan pemerintahan sendiri telah memicu konvergensi di antara negara-negara yang menentang bentuk otonomi Kurdi, menyatukan Turki, Rusia, Iran dan pemerintah Suriah dalam sebuah aliansi de facto melawan Kehadiran AS

Koalisi yang dipimpin AS dibentuk pada 2014 untuk memerangi kelompok ISIS di Suriah dan Irak, yang sebagian besar telah dikalahkan tahun lalu. Sekitar 2.000 pasukan AS tetap berada di Suriah, bersekutu dengan aliansi SDF yang dipimpin Kurdi, yang memegang wilayah terbesar di luar kendali pemerintah.

Perang saudara Suriah, yang sekarang memasuki tahun kedelapan, telah membunuh ratusan ribu orang dan memaksa lebih dari 11 juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

7 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

8 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

9 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

16 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

18 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

22 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

22 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?