Militer Filipina Sebut Abu Dar Pemimpin ISIS Baru Asia Tenggara

Rabu, 7 Maret 2018 13:03 WIB

Kelompok teroris pendukung ISIS, Maute yang didukung Abu Sayyaf berusaha menguasai daerah yang memiliki penduduk mayoritas Islam di Marawi, Filipina bagian selatan. Kelompok teroris Maute ingin mengubah kota Marawi menjadi pusat kekuataan ISIS di Asia Tenggara. (Jes Aznar/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Filipina mengidentifikasi pemimpin baru ISIS di Asia Tenggara sebagai Abu Dar yang menggantikan Isnilon Hapilon yang tewas terbunuh tahun lalu.

Juru bicara Divisi Pertama Angkatan Darat Filipina Mayor Ronald Suscano, mengatakan, salah satu milisi yang merencanakan pengepungan Maraw, dikenal sebagai Abu Dar. Meskipun Abu Dar dianggap kurang radikal dan tidak memiliki banyak pengalaman tempur dari Hapilon, namun dia memimpin kelompok Abu Sayyaf yang kecil namun sangat brutal.

Baca: Hapilon Tewas, Milisi Malaysia Jadi Pimpinan ISIS Asia Tenggara

"Isnilon lebih radikal karena dia lebih tua dan memiliki lebih banyak pelatihan dan pengalaman. Selama era Isnilon, Abu Dar hanya seorang bawahan, "kata Suscano, seperti dilansir Straits Times pada 6 Maret 2018.

Abu Dar berasal dari wilayah Lanao del Sur di Filipina selatan dan memiliki hubungan dengan milisi di luar Filipina. Saat pengepungan Marawi, Abu Dar diketahui sebagai penyalur dana bagi kelompok Maute.

"Dia memiliki uang, sumber daya dan jaringan, dia memiliki kemampuan untuk memimpin," kata juru bicara militer, Brigadir Jenderal Bienvenido Datuin.

Baca: Ancaman Baru ISIS Mencapai Asia Tenggara

Advertising
Advertising

Seorang petugas keamanan yang menolak untuk mengungkapkan identitasnya mengatakan kelompok pimpinan Abu Dar diperkirakan menghasilkan sekitar ratusan juta peso dari Marawi pada tahap awal pengepungan tersebut.

Milisi bersimpati dengan ISIS dari kelompok Maute dan Abu Sayyaf yang menyerang kota Marawi tahun lalu, setelah sebuah operasi militer gagal untuk bertindak atas perintah penangkapan Hapilon.

Baca: Lewat Video, ISIS Nyatakan Perang Melawan Indonesia dan Malaysia

Pertarungan tersebut mengakibatkan kematian lebih dari 1.100 orang. Hal ini mendorong Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan undang-undang darurat militer di pulau Mindanao, Filipina selatan.

Pada Oktober 2017, Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana dan mantan Kepala Angkatan Bersenjata Eduardo Año mengumumkan penghentian operasi tempur di Kota Marawi, beberapa hari setelah Hapilon dan Omarkhayam Maute terbunuh dalam operasi pra-fajar yang dipimpin oleh Batalyon Pramuka Angkatan Darat.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

4 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

16 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

27 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya