TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengirimkan kapal induk ke Vietnam sejak berakhirnya Perang Vietnam empat dekade lalu. "Kapal induk ini akan buang jangkar di perairan Vietnam pada Senin, 5 Maret 2018," CNN melaporkan dari atas geladak kapal perang, Ahad, 4 Maret 2018.

Dalam keterangannya secara terbuka, Amerika Serikat menyatakan bahwa kunjungan empat hari kapal induk USS Carl Vinson beserta 5.000 tentara laut dan penerbang ini merupakan kesempatan bersejarah guna meningkatkan persahabatan antarnegara yang pernah jadi musuh dalam perang.

Baca: AS Cabut Embargo Penjualan Senjata ke Vietnam

Sebuah bom bekas Angkatan Udara AS pada saat Perang Vietnam 1955-1975 dijadikan wadah tanaman di Desa Ban Napia di Provinsi Xieng Khouang, Laos, 3 September 2016. REUTERS/Jorge Silva

Para pengamat mengatakan, muhibah kapal induk Amerika Serikat ke Vietnam itu adalah sebuah tamparan tegas bagi Beijing terkait dengan pembangunan pulau dan militerisasi di Laut Cina Selatan. "Vietnam prihatin terhadap gerakan agresif Cina di Laut Cina Selatan," kata John Kirby, pensiunan Laksamana Angkatan Laut Amerika Serikat dan analis militer CNN.

"Mereka khawatir dengan sikap Cina dan mereka sudah bertahun-tahun ingin memiliki hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat."USS Carl Vinson merupakan kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz, yang saat ini ditempatkan di Laut Cina Selatan. Carl Vinson dikirim ke Laut Cina Selatan untuk melakukan Operasi Kebebasan Navigasi, setelah Tiongkok mengklaim dan membangun pangkalan militer di kepulauan Spartly. REUTERS/Mike Blake

Kapal tempur dengan bobot mati 950 ton itu akan buang jangkar di sekitar tiga kilometer dari pelabuhan Danang yang pernah menjadi kunci pertempuran selama Perang Vietnam yang berakhir pada 1975.

Baca: Vietnam Tolak Rusia Dirikan Pangkalan Militer di Wilayahnya

CNN melaporkan, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk pertukaran kebudayaan, kuliner dan olahraga antara anggota militer Amerika Serikat dengan Vietnam di atas kapal. "Tentara Amerika Serikat juga akan mengunjungi pusat korban senjata kimia yang digunakan AS selama konflik untuk menghancurkan hutan Vietnam."