PM Kamboja, Hun Sen Samakan Unjuk Rasa Oposisi dengan Anjing

Kamis, 1 Maret 2018 18:00 WIB

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen dengan penuh kemarahan menyebut oposisi yang melakukan aksi protes terhadapnya di Australia itu sebagai anjing.

"Jika anjing menggigit kaki kita, maka sulit bagi kita untuk menggigit kaki anjing. Jika anjing menggonggong kita, maka sulit untuk menyalak pada anjing itu," kata Hun Sen pada Kamis pagi, 28 Februari 2018.

Baca: Sam Rainsy, Tokoh Oposisi Kamboja yang Paling Ditakuti Hun Sen

Hun Sen menyatakan hal itu sebagai respons atas aksi diaspora Kamboja di Sydney dengan membakar fotonya pekan lalu. Ini perang kata-kata pertama Hun Sen dengan warga diaspora Kamboja di Australia.

Perseteruan itu bermula ketika pada 21 Februari 2018, Hun Sen mengatakan dirinya akan menghajar demonstran yang membakar foto dan replika patung dirinya saat mengunjungi Australia pada Maret ini. Menanggapi ancaman itu warga Kamboja di Australia pada pekan lalu melakukan aksi dan membakar fotonya.

Baca: Hun Sen ingin Kamboja Punya Satu Partai seperti Cina?

Hun Sen kemudian mengaku tidak terpengaruh oleh pembakaran patung itu.

Advertising
Advertising

"Saya ingin memberi tahu mereka yang membakar gambar Hun Sen bahwa itu tidak membuat Hun Sen terbunuh. Hun Sen lahir dari Naga, jadi bakar semua Naga di pagoda, lalu Hun Sen akan mati, " katanya seperti dilansir Phnom Penh Post pada 28 Februari 2018.

Pernyataan terbaru Perdana Menteri yang telah berkuasa selama lebih dari 30 tahun itu muncul sehari setelah Kementerian Luar Negeri Kamboja meminta Canberra untuk memastikan bahwa martabat Hun Sen dihormati selama kunjungannya ke Australia.

Baca: Hun Sen, 33 Tahun Menancapkan Kukunya di Kamboja

Hun Sen dijadwalkan melakukan perjalanan ke Sydney untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-Australia pada 17 Maret 2018.

Hun Sen beberapa waktu terakhir menjadi sasaran kecaman dunia setelah melakukan tindakan keras selama berbulan-bulan terhadap oposisi. Termasuk mengkriminalisasi pemimpin oposisi Kem Sokha serta pembubaran paksa Partai Penyelamatan Nasional Kamboja dan penutupan beberapa media berita independen.

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

19 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

31 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

42 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

42 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

47 hari lalu

Pariwisata Kamboja dan Malaysia Paling Cepat Pulih di Asia Tenggara, Bagaimana Indonesia?

Sebuah perusahaan riset mengungkap tingkat pemulihan industri pariwisata Asia Tenggara dilihat dari kunjungan wisatawan asing, Kamboja paling tinggi.

Baca Selengkapnya

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

48 hari lalu

Uniknya Kuil Bayon di Angkor Wat yang Menampilkan 200 Wajah Tersenyum Damai

Identitas sosok yang sedang tersenyum ini menjadi perdebatan sejak penemuan kembali Bayon di Angkor Wat pada abad ke-19.

Baca Selengkapnya

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya