Gempuran di Ghouta Suriah, 400 Orang Tewas dan 2.120 Cedera
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Jumat, 23 Februari 2018 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat gempuran udara oleh pasukan pemerintah Suriah di Ghouta Timur pada hari kelima meningkat menjadi 400 orang.
Lembaga hak asasi manusia yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan serangan jet tempur yang didukung Rusia itu menewaskan sedikitnya 403 orang dalam sebuah serangan histeris, yang dimulai pada Ahad, 18 Februari 2018.
Baca: Jumlah Korban Tewas Perang Suriah di Ghouta Tertingi Sejak 2013
"Setidaknya, 403 orang tewas, termasuk 150 anak-anak, akibat gempuran jet tempur pasukan pemerintah Suriah dukungan Rusia. Hampir 2.120 orang cedera di Ghouta," kata Observatory, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat, 23 Februari 2018.
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah, Steffan de Mistura, mendesak semua pihak melakukan gencatan senjata. Hal itu dinyatakan menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Kamis, 22 Februari 2018.
"Situasi kemanusiaan di Ghouta Timur sangat memprihatinkan. Karena itu, perlu gencatan senjata untuk mengurangi tembakan mortir di Damaskus," ucapnya.
Baca: 13 Fasilitas Medis di Ghouta Suriah Hancur dalam Tiga Hari
Dia menambahkan, gencatan senjata diperlukan untuk kepentingan bantuan kemanusiaan dan evakuasi atas korban konflik di Ghouta Timur. Peristiwa ini pengulangan terhadap kejadian di Aleppo, Suriah.