Dokumen Kebijakan Nuklir AS Sebut Nama Rusia 127 Kali, Ada Apa?

Senin, 5 Februari 2018 09:15 WIB

Rusia juga menempatkan sistem pertahanan udara S-400 Triumph di aset-aset pentingnya di Suriah. S-400 disebut-sebut sebagai pertahanan udara paling canggih, rudal-rudalnya mampu melaju dengan kecepatan 4.800 m/detik, sehingga target sejauh 400 km dapat dihancurkan dalam waktu sekitar 83 detik saja. sputniknews.com

TEMPO.CO, Jakarta --Rusia membuktikan bahwa dokumen bertajuk Kajian Postur Nuklir Amerika Serikat berfokus pada Rusia, sekalipun para pejabat AS membantahnya. Russia Today yang menggungah dokumen NPR tersebut menjelaskan, nama Rusia disebut sebanyak 127 kali dalam dokumen itu.

Sebagai perbandingan, seperti dikutip dari Russia Today pada 2 Februari 2018, dokumen NPR menyebut nama Korea Utara sebanyak 62 kali, menyusul Cina 47 kali dan Iran sebanyak 39 kali.

Baca: Cina dan Rusia Kecam Sistem Senjata Nuklir Baru Amerika

Selain itu, dokumen yang dibantah tidak berfokus pada Rusia itu, justru memuat pernyataan Washington menyalahkan dialog strategis tentang isu nuklir dengan Moskow yang mengalami penurunan.

Dokumen ini juga menyinggung modernisasi senjata nuklir dan senjata strategis Rusia lainnya, termasuk penerapan strategi dan kapabilitas terkait eskalasi nuklir dan adanya kalimat "penguasaan atas Crimea dan ancaman nuklir terhadap sekutu-sekutu kami."

"Sinyal aksi Moskow merupakan keputusan untuk kembali bersaing menjadi Penguasa Adi Daya," ujar NPR dalam dokumennya.

Baca: Amerika Luncurkan Senjata Nuklir Baru Saingi Rusia--Korea Utara

Advertising
Advertising

Dokumen NPR ini memberi peringatan dengan menggambarkan kemampuan aktual Rusia dan senjata nuklir yang akan datang. Moskow disebut memiliki manfaat signifikan atas kapasitas produksi senjata nuklirnya dan kekuatan nuklir non-strategi terhadap AS dan sekutunya.

Dokumen ini disebut juga menyinggung tentang pengembangan sedikitnya dua sistem rudal antar benua milik Rusia yakni, peluncur rudal hipersonik dan senjata senjata nuklir antarbenua, torpedo dengan sistem otonom di bawah laut.

Rusia kemudian dituduh telah melanggar Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah karena membuat sistem peluru kendali jelajah yang diluncurkan dari daratan. Tuduhan ini mengingatkan kembali pernyataan pejabat AS kepada New York Times pada Juli2 014 bahwa Rusia sedang membuat rudal RK-55 atau dikenal sebagai SSC-X-4.

Baca: Rusia Keluarkan Travel Warning, Tuding AS Memburu Warganya

Pentagon merilis sebuah kebijakan senjata nuklir baru untuk mengakhiri kebijakan era Presiden Barack Obama untuk mengurangi ukuran, cakupan dan peran senjata nuklir dalam perencanaan pertahanan pada Jumat, 2 Februari 2018.

Pejabat pemerintahan Donald Trump dan militer AS berpendapat pendekatan Obama terbukti terlalu idealis, terutama karena hubungan dengan Moskow memburuk. Rusia, Cina dan Korea Utara kini sedang berlomba menunjukkan kemampuan senjata nuklir mereka.

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

12 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

12 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

22 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya