Trump Publikasi Memo Rahasia Investigasi, FBI: Bicara Itu Gampang

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 4 Februari 2018 11:11 WIB

Direktur FBI, James Comey. AP/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, Washington – Petinggi dan mantan petinggi Biro Investigasi Federal AS (FBI) menanggapi publikasi memo rahasia oleh Presiden Donald Trump dan Partai Republik, yang mempertanyakan kelayakan proses investigasi yang dilakukan biro itu terhadap Trump.

Sebelumnya, petinggi FBI telah menyatakan keberatannya atas publikasi memo buatan politikus Partai Republik di Komite Intelijen DPR AS. Ini karena ada beberapa fakta yang, menurut petinggi FBI, tidak dicantumkan sehingga membuat akurasi memo itu dipertanyakan.

Baca: Trump Vs FBI: Memo Kontroversial Dipublikasikan

Advertising
Advertising

“Bicara itu gampang, namun pekerjaan yang kamu lakukan itulah yang akan bertahan lama,” kata Christopher Wray, direktur FBI, dalam memo internal yang dibagikan kepada karyawan seperti dikutip media Guardian, Sabtu, 3 Februari 2018. Tanggapan Wray ini juga dilansir media Fox News dan USA Today.

Baca: Trump Vs FBI: Proses Investigasi Dipolitisasi untuk Demokrat

“Kita bicara lewat hasil pekerjaan kita. Kasus per kasus. Keputusan demi keputusan,” kata Wry, yang telah menyatakan berkeberatan dengan publikasi memo itu.

Christopher Wray. foxnews.com

Sedangkan bekas direktur FBI, James Comey, yang diberhentikan Trump pada tahun lalu, juga menanggapi memo itu lewat akun Twitternya @Comey. “Itu saja? Memo yang keliru dan tidak jujur itu menghancurkan Komite Intelijen DPR, menghancurkan kepercayaan dengan komunitas intelijen,” kata Comey pada Jumat pekan lalu waktu setempat.

Comey diberhentikan oleh Trump karena dianggap tidak menjalankan tugasnya karena tidak menginvestigasi dugaan kekeliruan dan kecurangan yang dilakukan kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang merupakan kandidat pesaing Trump pada Pilpres 2016.

Sebaliknya menurut Comey, dia diberhentikan Trump karena menolak permintaan Trump untuk menghentikan investigasi atas dugaan keterlibatan tim kampanye Trump seperti penasehat keamanan nasional Gedung Putih, Michael Flynn, dengan Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Trump mendeklasifikasi dokumen rahasia yang disusun politikus Partai Republik karena merasa kecewa dengan proses investigasi FBI, yang dinilai bias dan menguntungkan Partai Demokrat.

Sebaliknya Demokrat menuding, itu adalah upaya Trump untuk mengganggu proses investigasi penasehat khusus, Robert Mueller, terhadap dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia. Demokrat juga mencurigai Trump bakal menggunakan memo itu sebagai pintu masuk untuk memberhentikan Mueller dan menghentikan proses investigasi ini, yang bisa berujung pada tuntutan hukum bahkan pemakzulan kepada Trump.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

9 hari lalu

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

10 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

11 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

23 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

23 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

28 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

32 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya