Trump Mengklaim Memo FBI Bersihkannya dari Kolusi Rusia

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 4 Februari 2018 10:56 WIB

Robert Mueller dan Donald Trump

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan memo mengenai Biro Investigasi Federal (FBI), yang disusun politikus Partai Republik, menunjukkan bahwa dia terbebas dari dugaan berkolusi dengan Rusia pada pemilihan Presiden 2016.

“Memo ini secara total membebaskan ‘Trump’ dari penyelidikan,” kata Trump lewat akun Twitternya @realdonaldtrump, Sabtu, 3 Februari 2018. “Tapi tindakan penyelidikan berlebihan mengenai Rusia (witch hunt) terus berlangsung.” Pernyataan Trump ini juga dilansir media Sky News dan CNBC.

Baca: Trump Vs FBI: Memo Kontroversial Dipublikasikan

Advertising
Advertising

Trump juga mengatakan lewat cuitannya itu bahwa tidak ada kolusi. Dan kata kolusi sekarang telah digantikan dengan upaya menghalangi penegakan hukum (obstruction) karena setelah dicari-cari buktinya selama setahun tidak ditemukan. “Kolusi telah mati. Ini hal yang memalukan bagi Amerika,” kata Trump.

Baca: Trump Vs FBI: Proses Investigasi Dipolitisasi untuk Demokrat

Trump mengatakan ini terkait memo empat halaman yang dibuat Komite Intelijen DPR Partai Republik. Memo itu mempertanyakan proses investigasi FBI, yang dinilai bias dan menguntungkan Partai Demokrat.

Politikus Republik mempertanyakan, seperti tertulis di dalam memo itu, alasan FBI menggunakan dokumen yang diberikan oleh bekas mata-mata asal Inggris, Chritopher Steele. Padahal, mata-mata itu dibayar oleh Partai Demokrat untuk kepentingan menjatuhkan Trump pada Pilpres 2016.

Memo itu menekankan FBI sengaja tidak mencantumkan dalam dokumen investigasinya bahwa dokumen Steele itu dibiayai pembuatannya oleh Demokrat.

Saat ini, Trump sedang menjalani investigasi yang digelar oleh penasehat khusus Robert Mueller mengenai dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia untuk memenangi Pilpres AS 2016. Kalangan Demokrat mengecam penerbitan memo FBI tadi, yang sebenarnya bersifat rahasia. Namun, Trump memutuskan untuk mendeklasifikasi memo itu agar bisa dibaca publik.

Demokrat menuding ini bagian dari upaya Trump dan Republik untuk mengacaukan proses investigasi Mueller. Penerbitan memo itu juga dikhawatirkan menjadi pintu masuk bagi Trump untuk memberhentikan Muelle dan Wakil Jaksa Agung, Rod Rosenstain, yang menunjuk Mueller dalam investigasi ini.

Saat media bertanya apakah Trump masih akan mempertahankan Rosenstain, Trump menjawab,”Coba Anda pikir sendiri.”

Menanggapi isu ini, Jaksa Agung, Jeff Sessions, membela Rosenstain. “Dia mewakili kualitas kepemimpinan yang kita butuhkan di kementerian ini,” kata Sessions.

Uniknya, Senator John McCain asal Arizona dari Partai Republik justru membela Mueller dalam investigasi terhadap Trump. “Rakyat Amerika layak mengetahui semua fakta mengenai upaya Rusia untuk mengganggu demokrasi kita. Itu sebabnya investigasi Mueller tidak boleh dihentikan.”

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

19 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

16 hari lalu

Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

16 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Ambrolnya Jembatan Baltimore, Begini Cara Mereka Bekerja

Agen FBI melakukan penyelidikan dengan menaiki kapal kargo Dali atas izin pengadilan terhadap kasus jembatan Francis Scott Key atau Jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

18 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

22 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

25 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

30 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya