Ups, Hillary Clinton Muncul di Grammy Untuk Cemooh Trump

Reporter

Yon Yoseph

Senin, 29 Januari 2018 16:03 WIB

Hillary Clinton promosikan kaus Nasty Woman. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hillary Clinton, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat, secara mengejutkan muncul dalam malam penghargaan Grammy Awards bersama dengan beberapa musisi dalam sebuah sketsa komedi untuk menyindir Presiden Donald Trump.

Mantan kandidat presiden itu muncul di layar besar panggung penghargaan bagi industri musik internasional, bersama Cher, Snoop Dogg, Cardi B, John Legend dan DJ Khaled.

Mereka membaca kutipan dari buku yang sangat penting tentang tahun pertama Presiden Donald Trump di kantor, seolah-olah sebagai pesaing untuk Grammy.

Mereka tampil di sela-sela acara yang berlangsung pada Ahad malam, 28 Januari 2018 itu dengan menyuguhkan aksi komedi, sembari menyelipkan beberapa petikan dari buku kontroversial Fire an Fury: Inside the Trump White House, karya Michael Wolff.

Adegan itu bermula dengan pembawa acara Grammy, James Corden, mengadakan audisi untuk membaca buku tersebut dengan mengutarakan kalimat-kalimat terkenal dalam buku itu.

Advertising
Advertising

Baca juga:

Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?

Hillary Clinton kemudian muncul dengan wajah yang ditutupi oleh buku yang berisi tentang aktivitas Trump selama setahun di Gedung Putih tersebut dalam sebuah video yang telah direkam sebelumnya.

Clinton kemudian menujukan wajahnya dan membaca petikan terkenal tentang cinta Trump untuk makanan cepat saji: "Dia memiliki ketakutan yang lama untuk diracuni, satu alasan mengapa dia suka makan di McDonalds Tidak ada yang tahu dia akan datang dan makanannya telah selesai dengan aman."

Keluarga presiden dan anggota pemerintahannya segera mengkritik segmen tersebut.

Putranya Donald Trump Jr mentweet: "Membaca sebuah #fakenews di Grammy sepertinya hadiah penghiburan besar karena kehilangan kursi kepresidenan."

Dalam tweet lanjutan, dia menambahkan: "Semakin banyak Hillary tampil di televisi, semakin banyak orang Amerika menyadari betapa hebatnya memiliki @realDonaldTrump di Gedung Putih."

Sketsa itu juga mengundang komentar Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley. Sekutu Trump ini mengungkapkan kemarahannya melalui sebuah tweet pada Ahad malam tak lama setelah disiarkan.

"Saya selalu menyukai Grammy tapi meminta agar artis dan politisi membacakan buku Fire and Fury, itu membunuhnya," kata Haley. "Jangan merusak musik besar dengan sampah. Beberapa dari kita menyukai musik tanpa politik dilemparkan ke dalamnya."

Haley sebelumnya mengatakan bahwa rumor yang dipicu oleh buku tersebut sama sekali tidak benar, mengacu pada sebuah detail dalam "Fire and Fury" yang menuduh bahwa dia melakukan perselingkuhan dengan Presiden Trump.

"Fire and Fury" telah terjual 1,7 juta kopi, menurut penerbit Henry Holt & Co.

Buku itu menduduki posisi nomor 1 di daftar buku terlaris Amazon hampir sepanjang bulan Januari. Selama akhir pekan, buku ini tergelincir ke posisi 2, namun Grammy mungkin bisa memberikan publisitas lain.

Buku yang disebut Trump penuh kebohongan--menggambarkan Gedung Putih yang kacau, seorang presiden yang tidak siap untuk memenangkan jabatan tersebut pada 2016 dan ajudan yang mencemooh kemampuannya. Hal ini didasarkan pada wawancara ekstensif dengan mantan kepala ahli strategi Trump, Steve Bannon dan ajudan lainnya.

CNN|NEWS18

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

21 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

25 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

34 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

39 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

46 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

46 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya