Trump ke Davos, Modi Bela Globalisasi dan Serang Proteksionisme

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 24 Januari 2018 07:53 WIB

Pengunjuk rasa dari Ukraina dengan bertelanjang dada memanjat pagar pintu masuk tempat konferensi World Economic Forum di Davos, Swiss, berlangsung, Sabtu (28/1). Pertemuan itu dihadiri para CEO dan pejabat tinggi berbagai negara di dunia. AP/Anja Niedringhaus

TEMPO.CO, Davos -- Perdana Menteri India, Narendra Modi, membela globalisasi dan menyerang proteksionisme pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dikenal dengan slogan proteksionisme "Amerika Pertama".

"Bukannya globalisasi, kekuatan proteksionisme malah muncul," kata Modi, yang berbicara dalam Bahasa Hindi dan merupakan pemimpin India pertama yang berbicara di forum itu sejak 20 tahun terakhir, seperti dilansir Reuters, Selasa, 23 Januari 2018, waktu setempat.

Baca: Pemimpin Eropa Bakal Berhadapan dengan Trump di Davos

Advertising
Advertising

Perdana Menteri India Narendra Modi saat berbicara dalam pembukaan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, 23 Januari 2018. REUTERS

Pernyataan ini membuat para hadirin, yang merupakan tokoh bisnis dunia, Presiden dan Perdana Menteri, serta selebriti, ramai-ramai mengenakan headset translasi pidato untuk mendengarkan lebih jauh.

Baca: Pemerintah AS Alami Shutdown, Trump Batal ke Davos?

"Keinginan mereka tidak hanya untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dari globalisasi tapi juga mengubah arus alami globalisasi." Pernyataan Modi ini menggaungkan semangat globalisasi oleh Presiden Cina, Xi Jinping, di Davos pada 2017.


Modi tiba di resor ski Davos dengan membawa delegasi besar terdiri para pengusaha dan pejabat tinggi untuk menunjukkan pencapaian pertumbuhan ekonomi India yang tinggi dan menjadi salah satu kekuatan pertumbuhan global.


Reuters melansir pidato Modi ini sebagai kemenangan pribadi pemimpin nasionalis India ini, yang sempat ditolak Barat karena gagal mencegah kerusuhan komunal di Gujarat, India.


Menanggapi pidato ini, Anindya Bakrie, chief executive officer PT Bakrie Global Ventura, yang merupakan bagian dari konglomerasi Bakrie, mengatakan pernyataan Modi ini merupakan kontras terhadap semangat isolasi AS.

"Bagi negara-negara berkembang, ketika kita mendengar mengenai Amerika berbicara soal isolasi, ini cukup mengkhawatirkan. Jadi semakin banyak pemimpin dunia berbicara mengenai manfaat globalisasi maka semakin bagus," kata Anindya.


Menurut Arun Kumar, CEO perusahaan akuntansi KPMG di India,"Dia (Modi) menjabarkan posisi India yang mendukung dunia multipolar dan multikultural."


Seperti diberitakan, Trump menggagas ide "Amerika Pertama" dan mengancam menarik diri dari perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA). Trump juga sudah menyatakan Amerika keluar dari pembahasan Trans Pacific Partnership, yang merupakan aliansi perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik, yang justru didukung Presiden Barack Obama.


Trump juga menyatakan Amerika keluar dari Kesepakatan Paris mengenai perubahan iklim. Dia juga mengkritik peran NATO dan PBB, yang menurutnya tidak efektif dan menghabiskan banyak dana. Trump akan berbicara di Davos pada hari terakhir yaitu Jumat waktu setempat.


Presiden Cina, Jinping, tidak menghadiri pertemuan kali ini. Dia juga dianggap belum memenuhi janjinya untuk membuat perekonomian Cina semakin terbuka bagi para investor. Namun, pidato Jinping saat itu dianggap mengisi kekosongan kepemimpinan dunia setelah Trump menarik diri dari berbagai forum internasional.


Modi menjabarkan tiga poin utama, yang menjadi tantangan dunia, dalam pidatonya yaitu perubahan iklim, terorisme, dan proteksionisme yang bermunculan. "Hasilnya adalah kita melihat hambatan tarif dan non-tarif mulai diterapkan. Negosiasi perdagangan bilateral dan multilateral sepertinya terhenti," kata dia di Davos.

Berita terkait

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

10 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

21 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

25 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

35 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

39 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

47 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

47 hari lalu

Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.

Baca Selengkapnya