Shutdown Hari Ketiga, Senat AS Akan Gelar Pertemuan

Reporter

Terjemahan

Senin, 22 Januari 2018 15:29 WIB

Matahari pagi menerangi Gedung Kapitol di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9),saat pemerintahan AS berada di ambang 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam kecuali Kongres dapat mencapai kesepakatan menganai dana darurat tambahan. AP/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, Jakarta -Senat AS akan menggelar pemungutan suara pukul 12 siang Senin waktu setempat atau Selasa tengah malam waktu Jakarta untuk mengakhiri penutupan operasi pemerintah yang pada Senin ini telah memasuki hari ketiga.

Seperti dilansir Reuters, Senin 22 Januai 2018, voting ini akan membahas syarat untuk penyediaan pendanaan sementara pemerintah sampai 8 Februari 2018, mengakhiri penutupan operasi pemerintah dan membuat ratusan ribu pegawai pemerintah federal kembali bekerja.

Pertemuan dilakukan setelah Senat kembali gagal mencapai kesepakatan pada Ahad malam waktu setempat dalam merevisi anggaran belanja federal.

Demokrat berkukuh menuntut kaum muda imigran dalam program "Dreamers" dilindungi dari deportasi dan masuk dalam angaran pemerintah Presiden Donald Trump.

Baca juga:

Advertising
Advertising

Pemerintahan Trump mulai Tutup Pasca Gagalnya Pengesahan Bujet

Pemimpin Mayoritas Senat dari Republik, Mitch McConnell, menawarkan jalan tengah kepada bertemu dengan pemimpun minoritas, Chuck Schumer. Ia meminta Demokrat dengan membawa legislasi imigrasi ke forum dengar pendapat Senat pada Februari mendatang sekiranya masalah ini tetap tak bisa dijembatani.

Tuntutan Demokrat adalah soal nasib kaum muda yang disebut Dreamers yang dibawa ke AS secara ilegal oleh orang tuanya sewaktu masih anak-anak.

Program warisan Barack Obama yang berasal dari Demokrat dan bernama resmi Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) itu berisi perluasan perlindungan hukum 70.000 "Dreamers" dari deportasi.

"Niat saya untuk meneruskan legislasi yang akan membahas DACA, keamanan perbatasan dan masalah-masalah terkait," kata McConnell. "Adalah juga niat saya untuk memajukan legislasi penambahan belanja pertahanan, bantuan bencana dan masalah-masalah penting lainnya."

Dikutip dari The Guardian, Demokrat masih ragu jika Republik bakal berkomitmen untuk mendukung program DACA.

Seorang sumber Demokrat menjelaskan, Republik harus bisa meyakinkan Presiden Donald Trump agar proposal perlindungan imigran anak-anak tersebut bisa disahkan.

"Selama Republik tidak membuat perubahan signifikan, sangat mungkin Demokrat bakal menolak proposal anggaran mereka," kata sumber tersebut.

Pendanaan untuk kantor-kantor federal sudah habis Jumat tengah malam pekan lalu akibat silang pendapat antara Presiden Donald Trump, kubu Republik dan Demokrat menyangkut DACA serta masalah-masalah imigrasi lainnya.

Untuk meloloskan anggaran, dibutuhkan 60 suara. Karena Republik hanya mempunyai 51 kursi di Senat AS, mereka membutuhkan Demokrat. Namun, Senator Demokrat yanag dipimpin Schumer menolak kesepakatan apapun dengan Republik.

Demokrat menginginkan Trump yang tahun lalu memerintahkan penghentian DACA menepati kesepakatan sebelumnya untuk melindungi "Dreamers".

Penutupan pemerintah kali ini bukanlah yang pertama kali dialami oleh Amerika Serikat. Sejak 1976 telah terjadi 19 kali penutupan pemerintah AS.

AS

Berita terkait

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

52 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Seiring Pelemahan Indeks Dolar, Analis Perkirakan Ekonomi AS Melambat pada 2024

27 Desember 2023

Rupiah Menguat Seiring Pelemahan Indeks Dolar, Analis Perkirakan Ekonomi AS Melambat pada 2024

Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa indeks dolar ditutup melemah pada perdagangan sore ini.

Baca Selengkapnya

Ledakan Mobil di Jembatan Perbatasan AS-Kanada Tewaskan 2 Orang, Terkait Teroris?

23 November 2023

Ledakan Mobil di Jembatan Perbatasan AS-Kanada Tewaskan 2 Orang, Terkait Teroris?

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan ledakan mobil di perbatasan AS -Kanada bukan aksi teroris, meski belum diketahui penyebabnya

Baca Selengkapnya

Jokowi Dinilai Condong ke AS dengan Dorong Gibran sebagai Cawapres Prabowo

3 November 2023

Jokowi Dinilai Condong ke AS dengan Dorong Gibran sebagai Cawapres Prabowo

Peneliti politik Virdika Rizky Utama membaca duet Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dalam konteks persaingan geopolitik global. Jokowi merapat ke AS.

Baca Selengkapnya

Emas Berjangka Terkerek, Dipicu Pelemahan Dolar Jelang Rilis Data Inflasi AS

12 September 2023

Emas Berjangka Terkerek, Dipicu Pelemahan Dolar Jelang Rilis Data Inflasi AS

Emas berjangka lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

12 September 2023

Pengamat Sebut Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Pengamat sebut rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Baca Selengkapnya

Cina-AS Sepakat Damai, Begini Tegangnya Hubungan Mereka Selama Puluhan Tahun

20 Juni 2023

Cina-AS Sepakat Damai, Begini Tegangnya Hubungan Mereka Selama Puluhan Tahun

Lantas, bagaimana ketegangan antara Cina dan AS yang sudah berlangsung selama puluhan tahun?

Baca Selengkapnya