Trump Bilang Ini Pasca Pertemuan Dua Korea

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Rabu, 10 Januari 2018 19:05 WIB

Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump lewat Kementerian Luar Negeri menyatakan bersedia mengirimkan delegasi untuk dialog damai dengan Korea Utara asalkan membahas soal denuklirisasi.


Pernyataan ini dikeluarkan setelah Korea Utara dan Korea Selatan menjalin dialog pertama setelah sempat membeku dua tahun terakhir. "Jelas ini merupakan perkembangan positif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Steve Goldstein, seperti diberitakan Reuters, Selasa, 9 Januari 2018.

Baca: Oprah Winfrey Dijagokan Jadi Presiden Amerika Serikat 2020


"Kami ingin pembicaraan nuklir terjadi. Kami ingin denuklirisasi Semenanjung Korea. Ini merupakan langkah pertama yang bagus."

Advertising
Advertising

Baca: Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?


Dalam pertemuan Selasa, 9 Januari 2018, kedua Korea bersepakat untuk melanjutkan dialog kedua negara lewat pembicaraan militer. Korea Utara juga menyatakan bersedia mengirim atlet dalam jumlah besar ke ajang Olimpiade 2018 di PyeongChang, Korea Selatan, yang dimulai Februari 2018.


Sebelumnya, Korea Utara menyatakan bakal mempercepat produksi senjata nuklir untuk tujuan operasional. Namun, senjata ini tidak ditujukan kepada Korea Selatan melainkan kepada Amerika Serikat.


"Semua sistem persenjataan kami seperti bom atom, hidrogen, dan rudal balistik, hanya ditujukan kepada Amerika Serikat dan bukan kepada saudara kami (Korea Selatan), Cina dan Rusia," kata kepala delegasi Korea Utara, Ri Son Gwon.


Ri juga menyatakan urusan ini bukan isu antara kedua Korea. Membahas hal ini hanya akan menimbulkan konsekuensi negatif dan mengubah semua capaian positif dari pembicaraan hari ini menjadi sia-sia.


Gedung Putih dan Kemenlu AS belum menanggapi soal pernyataan Korea Utara bahwa AS menjadi target satu-satunya sistem persenjataan nuklir dan rudal negara komunis itu.


Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, saling mengancam akan memencet tombol nuklir, yang diklaim ada di meja kerja masing-masing.


Namun belakangan Trump mengatakan dia bersedia berbicara dengan Kim. Dia juga menyebut dialog dua Korea sebagai hal positif. "Pada waktunya kita akan terlibat," kata Trump pada Sabtu, 6 Januari 2018.

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

2 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

3 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

17 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

29 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

33 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

33 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

38 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya