Rusia Tuduh AS Latih Eks ISIS untuk Kacaukan Suriah

Kamis, 28 Desember 2017 15:15 WIB

Seorang anggota Pasukan Demokratik Suriah memegang bendera ISIS saat pertempuran di Raqqa, Suriah, 14 Agustus 2017. REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Petinggi militer Rusia menuduh militer Amerika Serikat telah melatih eks milisi ISIS di satu pangkalan militer di Suriah untuk menimbulkan malapetaka di negara tersebut.

Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, yang mengawasi semua angkatan bersenjata Rusia, melayangkan tuduhan tersebut pada Rabu, 27 Desember 2017.

Baca: Peluk Putin, Assad: Terimakasih Sudah Selamatkan Suriah

Gerasimov mengatakan, satu pangkalan militer di wilayah Al-Tanf di Suriah kini digunakan untuk melatih kembali bekas kombatan ISIS. Amerika Serikat bahkan membaptis ulang para milisi itu dan kemudian mengirim merekaa untuk mengacaukan negara tersebut.

"Mengutip intelijen satelit kami, Amerika Serikat telah mengumpulkan 400 eks milisi ISIS di pangkalan di al-Tanf," kata Gerasimov, seperti yang dilansir IB Times pada 28 Desember 2017.

Perang saudara di Suriah telah berkecamuk sejak 2011 antara pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad dan sejumlah pasukan pemberontak. Rusia selama ini mendukung Assad.

Baca: Suriah dan ISIS Terbukti Gunakan Senjata Kimia

Advertising
Advertising

Memanfaatkan kerusuhan di Suriah, ISIS kemudian terbentuk dan mengendalikan sebagian wilayah. Namun kelompok teroris tersebut sekarang kehilangan hampir seluruh wilayahnya.

Amerika Serikat secara rutin menolak mengaku telah membuat kamp pelatihan ISIS. Washington mengatakan pangkalan militer tersebut merupakan fasilitas sementara untuk melatih pasukan mitra melawan ISIS.

Baca: Raqqa Dikuasai Pasukan Koalisi Suriah, 400 Milisi ISIS Menyerah

Amerika Serikat telah memusatkan kekuatannya di Suriah untuk menghancurkan ISIS sejak kelompok tersebut mulai menonjol pada 2014. Koalisi pimpinan Amerika Serkat yang memerang ISIS mengatakan, ada kurang dari 1.000 milisi ISIS yang tersisa di Suriah dan Irak.

Secara terpisah pada hari Rabu, 27 Desember, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, misi utama untuk menghancurkan ISIS di Suriah telah selesai dan bahwa tugas selanjutnya akan memberangus kelompok Frontis Islam Al-Nusra. Adapun Irak mengumumkan kemenangan melawan ISIS awal bulan ini.

Berita terkait

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

12 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

18 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

21 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya